Ketika Prosesi Ambil Arwah, Seorang Guru Angeline sempat Kerasukan
Masih dengan menggunakan baju mengajar, beberapa guru Angeline berdiri di depan rumah tempat ditemukannya jenazah Angeline
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Masih dengan menggunakan baju mengajar, beberapa guru Angeline berdiri di depan rumah tempat ditemukannya jenazah Angeline, Sabtu (13/6).
Mereka membawa beberapa sesaji dan melakukan upacara untuk mengambil arwah Angeline yang dipercaya masih tinggal di dalam rumah.
"Saat penemuan jenazah pertama kali, kami sudah minta izin untuk lakukan upacara. Tapi tidak diperkenankan karena masih pemeriksaan. Semoga sekarang bisa," kata salah satu guru Angeline kepada Kompas.com Sabtu (13/6/2015).
Sementara itu Balian Dasar di Jalan Sedap Malam, Wayan Murtini (38), kepada Kompas.com menjelaskan, upacara yang dilakukan sesuai dengan agama Hindu dan dilaksanakan di tempat ditemukannya jenazah Angeline.
"Kami diminta oleh guru-guru Angeline untuk mengambil arwahnya untuk disatukan dengan jasadnya yang saat ini ada di Rumah Sakit Sanglah. Saat ini arwah Angeline dilindungi oleh pura yang ada di sebelah rumahnya," ucapnya.
Walaupun berbeda dengan keyakinan Angeline, Wayan menjelaskan upacara yag dilakukan untuk membantu agar arwah Angeline tenang. "Kami juga melakukan upacara seperti ini pada mereka yang meninggal karena kecelakaan," ujarnya.
Sementara itu, dari pantauan Kompas.com, setelah mendapatkan izin dari pihak kepolisan, rombongan guru Angeline menggelar upacara di pura yang terletak di bawah pohon besar tepat di sebelah utara rumah ibu angkat Angeline.
Tampak seorang guru perempuan yang menangis histeris dan memeluk seorang balian (pelaku upacara), yang dipercaya sedang dirasuki oleh arwah Angeline.
Dengan mata terpejam, balian itu berulang-ulang mengucapkan, "Sakit... Sakit... Sakit, Bu... Aku mau pulang....".
Upacara yang berlangsung sekitar 15 menit tersebut sontak membuat para guru menangis haru dan berkali-kali menyebut nama Angeline.
"Kami akan membawa arwah Angeline ke Rumah Sakit Sanglah agar menyatu dengan jasadnya. Kami akan menggelar upacata juga di sana. Semoga dia tenang dan pelakunya segera terungkap secara jelas," kata Wayan.(Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati)