Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Kisah Pertemuan Douglas-Margreit Hingga Mengadopsi Angeline

Margriet tidak telaten dalam merawat Angeline, bahkan sering dititipkan, tidak seperti merawat binatang peliharaanya

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ini Kisah Pertemuan Douglas-Margreit Hingga Mengadopsi Angeline
Harian Warta Kota/Henry Lopulalan
1000 LILIN UNTUK ANAK INDONESIA - Gabungan dari berbagai lembaga kemasyarakatan berkumpul dengan 1000 LILIN UNTUK ANAK INDONESIA di Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis(11/6/2015). Lembaga yang bergerak dalam perlindungan hidup anak ini prihatin dengan kasus Angeline (8) pembunuhan dan pelecehan seksual anak di bawah umur. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Angeline kecil sangat disayang oleh Douglas Scarborough, suami Margriet Christina Megawe.

Saat Douglas berada di Bali, ia selalu menemani Angeline bermain.

“Si Douglas ini orangnya baik dan senang dengan Angeline, dia selalu menemani. Saat di Bali Douglas sudah pensiun. Selang beberapa minggu tinggal di Bali Douglas meninggal karena sakit,” ujar sumber Tribun Bali, Minggu (14/6/2015).

Douglas Scarborough, lahir di Galveston, Texas, Amerika Serikat, 26 Februari 1945. Dia bungsu dari lima bersaudara.

Dia meninggal di Singapura, 17 September 2008, akibat komplikasi serangan jantung. Dia suka berkeliling dunia.

Sebagian besar masa bekerjanya dihabiskan di Indonesia, di bidang sistem gempa bumi dan eksplorasi minyak.

Ia katakan, dirinya mengenal Margriet sekitar tahun 2007, dan dikenal oleh orang dekat dari lingkungan keluarga Margriet.

Berita Rekomendasi

“Saya kenal akhir tahun 2007 dari seorang teman yang kebetulan dekat juga dia (Margriet). Kami memanggilnya Tante Telly, waktu itu saya dan teman yang sesama penyuka bunga, dari sanalah saya mulai mengenal Margreit,” ujarnya.

Dari perkenalan tersebut, ia pun sering bertemu dan kerap membantu sebagai “sopir” Margriet.

Hingga ia mendengar kabar, bahwa Margriet ingin mengangkat anak.

Namun, dia tak tahu alasan untuk apa Margriet mengangkat anak ini.

“Pada waktu itu Tante Telly maunya mengangkat anak Indonesia, setelah itu ada informasi dari tetangga Margreit di Batubelig, Canggu, ada orang yang ingin melepaskan anak. Dari informasi itu mungkin langsung ditindaklanjuti oleh Margriet. Tapi untuk proses serah terimanya saya tidak mengetahui,” tuturnya.

Dia jelaskan, setelah itu Angeline dibawa, pada waktu itu pula Margriet masih sering wara-wiri Bali dan Jakarta, karena pada waktu itu sang suami, Douglas Scarborough lebih sering tinggal di Jakarta.

“Waktu itu kebetulan mereka masih sering ada di Jakarta, karena pada saat itu suaminya masih hidup, dan keduanya lebih sering balik di Jakarta. Saat Angeline diambil oleh Margriet rumah yang di Sedap malam masih dalam proses pembangunan. Dulu rumah yang di Sedap malam masih lapang, tidak sekumuh sekarang, dan si Margreit tidak terlalu telaten dalam mengurusi barang-barangnya,” kenangnya.

Saat rumah yang terletak di jalan sedap malam, dalam waktu bersamaan, Christina, anak pasangan Margriet dan Douglas yang warga negara Amerika telah memiliki tanah di daerah Canggu, Badung dan tengah dibangun.

“Jadi setelah berumur enam bulan, Angeline dititipkan Margriet ke iparnya. Karena dia sering berada di Jakarta,” katanya.

Bahkan ujar sumber Tribun Bali, pernah suatu hari Margriet menitipkan Angeline ke teman dekatnya. Saat tahu Angeline dititipkan, ia bernisiatif membawa Angline untuk dibawa ke rumahnya.

“Saya lihat, dan langsung Angeline saya bawa ke kos. Saya rawat dan besoknya saya bawa lagi ke teman Margriet yang titipkan. Temannya ini adalah teman semasa gadis Margriet pada saat tinggal di Kalimantan,” jelasnya.

Menurutnya, Margriet tidak telaten dalam merawat Angeline, bahkan sering dititipkan, tidak seperti merawat binatang peliharaanya yakni kucing dan anjing yang penuh perhatian.

“Dia kalau merawat kucing sangat perhatian dan saya lihat dia merawat Angline tidak sebagaimana mestinya. Kalau Margriet sudah asik dengan peliharaannya, Angeline nangis pun tidak akan respon. Pernah waktu Angeline berumur enam bulan, sakit, orang lain yang repot bukan si Margriet. Dia jarang ngasi makan dan mandipun Angeline mandi jarang," katanya.

Dia mengungkapkan, Margriet suka membeli barang-barang bekas seperti pakaian.

Tapi untuk kebutuhan hewan peliharaan seperti kucing, Margriet bisa sampai berkilo-kilo membeli ikan tuna segar kemudian disimpan untuk makan kucing.

“Seingat saya, Angline kecil tidak pernah dibelikan baju baru hanya dibelikan baju bekas di pasar kodok. Abis beli baju saya lihat Margriet nyuci baju. Kalau hewan peliharaan itu dirawat betul oleh Margreit, kadang-kadang kalau ada orang yang makan ikan itu, Margriet marah besar," katanya.

Ia mengatakan, sepengetahuannya, keluarga Margriet memiliki rumah di Aspal Pondok Gede, dan di derah Fatmawati, Jakarta.

Selain itu punya rumah di Canggu dan rumah kontrakan di Sedap Malam yang dikontrak sejak tahun 2007.

“Rumah Batubelig, Canggu luas tanahnya dua are lantai tiga yang desain rumah itu Christina. Kalau rumah yang di Sedap Malam, saya tahu dari awal, Margriet mencari tanah di Jalan Sedap Malam alasannya mencari kontrakan karena dia ingin dekat dengan temannya. Dauglas pernah tinggal di daerah Fatmawati,” katanya.

Selain dia yang kenal tahun 2007 hingga 2008, sumber Tribun Bali lainnya juga mengenal Margriet di tahun 1990-an, saat tinggal di Balikpapan.

Dia juga mengenal Douglas Scarborough yang pada waktu itu bekerja di perusahaan minyak.

Menurutnya, sosok Douglas adalah orang yang baik dan selalu perhatian terhadap orang sekelilingnya.

“Douglas bekerja di perusahaan minyak Vico, Balikpapan, Kalimantan. Dia menjabat sebagai chief geophycisist untuk survey minyak atau seismic. Orangnya baik sekali dan tidak pernah berbuat yang aneh-aneh, dia biasa-biasa saja menurut saya,” terangnya.

Setelah itu, dirinya kemudian memilih untuk tinggal di Bali, dan dari sanalah ia kembali lebih dekat dengan keluarga Margriet.

Ketika tinggal di Bali, dia mengaku sempat mengasuh Angeline karena pada waktu itu ditinggal Margriet ke Jakarta.

“Saya pernah dititipkan dan merawat Angeline kalau tidak salah enam bulanan, pada waktu itu Margriet berangkat ke Jakarta,” ucapnya.

Ketika ditanyakan tentang sosok Margriet, dia mengatakan, Margriet adalah orang yang tidak perhatian terhadap anak, bahkan dalam kesehariannya, Margriet lebih cenderung menghabiskan waktunya merawat hewan peliharaannya di rumah Jalan Sedap Malam.

“Kesehariannya ya ngurus hewan peliharaan dia tidak bisa ngurus anak, dan lebih konsen merawat hewan peliharaannya dari pada Angeline,” ujarnya.

Terkait dengan Angeline, Douglas adalah orang yang paling sayang.

Setiap liburan Douglas selalu menyempatkan diri menghabiskan waktunya bermain bersama Angeline.

“Douglas tidak pernah berlama-lama di Bali kalau tidak libur. Douglas itu sayang banget sama Angeline sudah seperti anak sendiri,”

Sepengetahuan dirinya, Margriet mempunyai beberapa rumah di Bali dan di luar Bali. tidak hanya rumah, Margreit juga memiliki sejumlah tanah.

“Rumahnya di Balikpapan, Pekanbaru, Canggu dan Pondok Gede, Jakarta dan setahu saya dari dulu Margriet ini suka investasi tanah. Setahu saya yang di Balikpapan sudah sebagaian dijual. Kalau yang lain masih ada,” katanya.

Ketika ditanyakan apakah dirinya mengetahui dengan jelas hubungan atau status Douglas dan Margriet, sumber enggan berkomentar.

“Kalau itu no comment, silakan tanyakan ke yang bersangkutan langsung ya. Setahu saya mereka memiliki anak namanya Cristina. Tapi kalau Yvone itu anak dari pasangan Margriet sebelumnya,” jelasnya.

Sampai berita ini diturunkan, Tribun Bali belum berhasil konfirmasi dengan Margriet yang sedang menjalani pemeriksaan di Mapolda Bali.

Namun, beberapa hari sebelum jasad Angeline ditemukan, kepada sejumlah wartawan, Margriet sempat membantah hal tersebut. (*)

Tags:
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas