Dua Prajurit TNI Kibarkan Bendera di Wologoa, Kampung Terisolir di Nagekeo
Dua prajurit TNI AD, berhasil menjangkau dan mengibarkan bendera berukuran 4 x 6 meter di Wologoa, salah satu puncak tertinggi.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MBAY - Dua prajurit TNI AD, Ambrosius Meas dan Blasius Berek, Senin (15/6/2015), berhasil menjangkau dan mengibarkan bendera berukuran 4 x 6 meter di Wologoa, salah satu puncak tertinggi dan kampung terisolir di Kabupaten Nagekeo.
Dari perjalanan itu, Ambrosius yang saat ini menjabat Danposramil Aesesa Selatan dan Blasius yang bertugas sebagai Babinsa di kecamatan itu menemukan 44 warga masih hidup terisolir. Mereka hidup tanpa ada akses jalan, air bersih maupun listrik.
Butuh waktu tiga jam untuk mencapai Puncak Wologoa. Selain jalan kaki, perjalanan ke kampung itu hanya bisa ditempuh dengan menunggang kuda.
Ambrosius yang ditemui seusai melakukan perjalanan ke kampung yang merupakan bagian dari Dusun Natakupe, Desa Rendu Teno, Kecamatan Aesesa Selatan itu, Senin sore, mengatakan, Wologoa merupakan salah satu kampung terisolir yang berada pada ketinggian sekitar 6.500 meter dari permukaan laut.
Kampung itu, kata Ambrosius, merupakan daerah dengan lahan pertanian yang sangat potensial.
Ada sekitar 100 hektar lahan potensial, kata Ambrosius, yang belum tergarap. Potensi itulah, yang mendorong dirinya dan Blasius Berek untuk datang ke kampung itu.
"Tidak ada yang tidak mungkin bagi seorang prajurit. Kami ingin membuka akses ke tempat itu, walaupun untuk sampai ke puncak kami harus melewati jalan yang terjal," kata Ambrosius.
Ambrosius mengungkapkan, tujuan mereka ke Wologoa selain untuk melakukan sosialisasi tentang bela negara, juga dalam tugas menjalankan misi mempercepat kedaulatan pangan masyarakat.
"Perjalanan kami ke Wologoa juga dalam rangka menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) antara Panglima TNI AD dan Menteri Pertanian untuk mempercepat kedaulatan pangan di negeri ini. Kita dapat informasi di Wologoa ada lahan potensial untuk pertanian. Kita ingin lahan yang ada bisa dimanfaatkan," kata Ambrosius.
Ada beberapa kegiatan selama berada di Puncak Wologoa. Diawali dengan apel bersama warga di kampung itu, pengibaran bendera merah putih, penyuluhan tentang ketahanan dan bela negara, dan ditutup dengan kegiatan puncak, penyuluhan tentang pengembangan pajale (padi, jagung dan kedelai) dalam rangka mempercepat perwujudan kedaulatan pangan di daerah itu, Nagekeo dan negara pada umumnya. (dea)