Seorang Warga Tewas saat Bentrok di Kawasan Register 45 Mesuji
Pelaku yang diduga kelompok Sungai Ceper berjumlah lebih dari tujuh orang melakukan penembakan terhadap Warso sesuai salat tarawih.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MESUJI - Polisi memastikan situasi kawasan Register 45 Mesuji kembali pulih pascabentrok dua kelompok asal Sungai Camba, Mesuji dan Sungai Ceper Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Kepala Kepolisian Resort Mesuji Ajun Komisaris Besar Trisna mengatakan, bentrok yang berujung tewasnya seorang warga itu dipicu perebutan lahan dengan lokasi Kampung Sido Rukun Register 45 Mesuji.
"Ini murni perkelahian antar dua kelompok preman dari Sungai Camba dan Sungai Ceper OKI. Persoalannya tidak lain, ya soal lahan itu," kata Trisna yang dikonfirmasi Tribun Lampung (Tribunnews.com Network) kemarin.
"Awalnya Mastori, kelompok Sungai Cambai berkelahi dengan kelompok Sungai Ceper. Karena tidak berimbang kemudian salah satu kelompok mengadu ke teman-temannya, kemudian malam hari menyerang tapi salah sasaran," tambah Trisna.
Pada penyerangan itu, pelaku yang diduga kelompok Sungai Ceper berjumlah lebih dari tujuh orang melakukan penembakan terhadap Warso sesuai salat tarawih. Akibatnya Warso tewas dan Santo (38) mengalami luka berat.
"Santo mengalami luka tembak di perut dan luka tusuk di punggung," ujar Tisna.
Kapolres memastikan situasi register 45 Mesuji sejauh ini kondusif pasca terjadinya bentrok dua kelompok Sabtu (20/6/2015) malam. Pihaknya menerjunkan 15 personel untuk mengamankan situasi di lokasi.
"Situasi kondusif. Ada 15 personel yang diterjunkan di TKP. Sifatnya memberi rasa aman saja," ungkap Trisna.
Trisna menegaskan, akan memproses secara hukum insiden bentrok yang dipicu perebutan lahan di kawasan register 45. Pasca insiden bentrok tersebut, polisi mengamankan dua pelaku penyerangan yang diduga berasal dari kelompok Sungai Ceper.
"Sudah diamankan dua orang atas nama Dandi (21) dan Budi (35) warga Sungai Ceper. Pasca bentrok kita langsung menyisir kawasan register, kita obrak abrik dan mengamankan dua pelaku penyerangan itu," ujar Kapolres.
Bentrok antar dua kelompok warga yang merenggut satu korban tewas itu bermula ketika sekitar pukul 15.00 WIB, ada sekelompok orang yang belakangan diketahui warga Sungai Ceper, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, mendatangi salah satu warga perambah bernama Sayuti.
Kedatangan warga asal OKI disebut-sebut ingin menguasai lahan yang digarap Sayuti. Namun Sayuti menolak menyerahkan lahan garapannya di kawasan hutan negara dan berusaha melawan. Namun, karena kalah banyak, ia lalu menghubungi Matsori, ketua kelompok di kawasan Register 45 Mesuji.
Setibanya Matsori di tempat Sayuti, pertikaian meruncing hingga terjadi perkelahian yang menyebabkan Daman, warga kelompok Sungai Ceper, terluka bacokan di bagian perut. Melihat salah satu anggotanya terluka dan merasa terdesak, kelompok ini meninggalkan lokasi.
Mendapati kelompok penyerang terluka, kelompok Sungai Buaya berjaga-jaga di pintu masuk menuju areal kelompok itu. Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, sebagian warga terutama anak-anak dan wanita kemudian diungsikan ke tempat yang aman.
Selepas salat tarawih, Susanto dan Warso serta beberapa orang lainnya berjaga-jaga di sekitar lokasi keributan. Tak lama berselang, datang tujuh orang menghampiri mereka.
Merasa takut karena kalah jumlah, warga yang berjaga-jaga di kawasan register tadi langsung kabur menyelamatkan diri. Saat itulah terdengar suara letupan senjata api.
Beberapa saat kemudian, terdengar kabar satu warga atas nama Susanto tewas tertembak. Sementara satu warga lainnya atas nama Warso terluka parah terkena sabetan senjata tajam.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih mengatakan, polisi sudah menangkap pelaku kerusuhan di Mesuji. (end/kos)