Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sembilan Tersangka Perusakan Rumah dan Kios di Belu Ditahan

Hingga hari ketiga tewasnya Antonio Sebastiao, karena ditikam orang tak dikenal, polisi masih belum menemukan siapa pelaku penikaman.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sembilan Tersangka Perusakan Rumah dan Kios di Belu Ditahan
Pos Kupang/Edy Bau
Tenda pesta yang dipasangi garis polisi di rumah Serda TNI Lorenzo da Concenciao di RT 04/RW 02 Dusun Aitaman, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu. Gambar diambil, Senin (22/6/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, ATAMBUA - Hingga hari ketiga tewasnya Antonio Sebastiao, warga Aitaman, Desa Manleten, karena ditikam orang tak dikenal, polisi masih belum menemukan siapa pelaku penikaman. Polisi terus mendalami keterangan dari para saksi dan pemuda yang diamankan saat itu.

Kapolres Belu, AKBP Raja Sinambela, melalui Kasat Reskrim, AKP Jefri Fanggidae, Senin (22/6/2015) mengatakan, dari keterangan yang dihimpun, ada sembilan tersangka pelaku perusakan terhadap rumah warga pada saat kejadian. Sementara pelaku penikaman belum ditemukan.

"Pelaku perusakan sudah ditahan. Pelaku penikaman yang masih kita buru. Untuk sementara sudah sembilan orang yang ditahan untuk kasus perusakan," katanya.

Ditanya apakah para pelaku perusakan itu bisa menjadi tersangka kasus penikaman, Jefri mengatakan penyidik sedang mendalami hal itu.

Baca: Dua Kelompok Pemuda Bentrok, Seorang Tewas, Empat Rumah dan Satu Kios Dirusak

Sebelumnya diberitakan, Jumat (19/6/2015) malam, kediaman Babinsa Desa Halimodok, Koramil 1605-07/Wedomu, Serda TNI Lorenzo da Concenciao yang beralamat di RT 04/RW 02 Dusun Aitaman, Desa Manletena, Kecamatan Tasifeto Timur (Tastim), Kabupaten Belu sedang ramai karena ada pesta syukuran kenaikan pangkat.

Pesta syukuran ini berubah jadi petaka ketika Sabtu dini hari sekira pukul 02.00 wita, terjadi keributan antara dua kelompok pemuda. Kedua kelompok yang diduga berasal dari dua perguruan bela diri yakni dari Perguruan Setia Hati Teratai (SHT) dan perguruan Korka.

Bentrokan antar pemuda dari dua kelompok ini akhirnya memakan korban yakni satu korban jiwa, empat rumah warga dan satu kios dirusak, satu unit sepeda motor jenis honda beat hangus terbakar dan empat unit sepeda motor lainnya dirusak.

Satu korban jiwa itu adalah Antonius Sebastiano (42) warga setempat yang bukan merupakan anggota dari dua perguruan silat itu. (roy)

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas