Rani Menangis Cari Keluarganya di Lokasi Jatuhnya Hercules
"Iya, Bu, tenang, Bu. Sabar, Bu. Jangan mendekat."
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribun Medan, Abul Muamar
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Rani, seorang warga yang diduga tinggal di sekitar Jalan Jamin Ginting, menangis histeris sambil mencari-cari anggota keluarganya, usai pesawat Hercules A1310 milik TNI AU jatuh di Jalan Jamin Ginting, Simalingkar, Selasa (30/6/2015).
Rani sempat mencoba memasuki titik jatuhnya pesawat. Namun, petugas TNI dan Sabhara melarangnya.
"Iya, Bu, tenang, Bu. Sabar, Bu. Jangan mendekat."
Rani tak bisa bicara apa-apa kecuali hanya terus menangis dan menangis.
"Ada dua orang di situ. Satu bou (bibi) saya, satu ibu saya," kata Rani, yang coba ditenangkan kerabatnya.
Bukan hanya Rani, beberapa warga lainnya juga nampak menangis saat mengetahui bangunan ruko dan Oukup BS di lokasi telah hancur. Mereka yang menangis ini diduga bersaudara dengan korban.
Hingga berita ini diturunkan, warga masih silih berganti menyaksikan bangkai pesawat yang berwarna hijau tua khas TNI tersebut.
Buatan Amerika
Pesawat Hercules milik TNI AU jatuh di Medan, Sumatera Utara.
Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menceritakan pesawat tersebut diproduksi pada tahun 1954. Pesawat bertipe pendek itu berada di hanggar Malang, Jawa Timur.
Lalu diterima di Indonesia pada tahun 1959-1960.
"Itu buatan tahun 1960 dari Amerika Serikat, sama seperti produknya F16. Itu sudah dioperasikan," kata Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (30/6/2015).
Pesawat Hercules tersebut, ujar Jenderal Bintang Dua itu telah beberapa kali berganti mesin yang dilakukan di Singapura.
Pesawat Hercules juga pernah digunakan Presiden Soekarno. Pasalnya, kata Hasanuddin, saat itu hanya tersed
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.