Sebelum Naik Hercules, Sertu Aang Pamitan kepada Seluruh Warga
Tapi kemarin, saat tarawihan dia pamitan untuk tugas dan menyalami seluruh warga
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM. BANDUNG - Sertu Aang Subarya, salah satu korban Hercules C-130 tipe B sempat berpamitan kepada warga yang tinggal di Jalan Babakan Cianjur RT/RW: 02/07 Bandung. Salam terakhirnya itu disampaikan almarhum seusai shalat tarawih, Minggu malam (28/6/2015).
"Nggak biasanya Pak Aang pamitan dulu kalau mau dinas keluar. Tapi kemarin, saat tarawihan dia pamitan untuk tugas dan menyalami seluruh warga," ujar tetangga korban, Unin Sukarti (65) kepada Kompas.com di rumah duka, Kamis (2/7/2015).
Unin menjelaskan, malam itu, lelaki kelahiran Bandung 1 April 1972 memimpin sholat tarawih dan menjadi khatib di Masjid Al-Mu'min. Dalam ceramahnya, almarhum menekankan pentingnya anak-anak untuk mengaji. Karena itu, dia mendorong masjid selalu menghidupkan kegiatan mengaji di masjid, terutama untuk anak-anak.
Selain itu, almarhum berpamitan karena akan pergi bertugas. Ia berkata, akan pergi bertugas beberapa hari, namun kemungkinan lama. Seusai shalat, almarhum pun berpamitan. Ia menyalami seluruh jamaah yang berada di masjid sambil memberikan air doa kepada jamaah.
Unin dan warga sekitar merasa sangat kehilangan sahabat, saudara, juga imam. Sebagai putra daerah, almarhum dikenal sebagai sosok yang baik, sopan, religius dan humoris.
Di rumah duka terlihat, warga sudah berjaga di sekitar rumah almarhum sejak malam hari. Mereka menyambut dan ingin mengantarkan almarhum ke tempat peristirahatan terakhirnya. Saat ini, almarhum tengah dishalatkan di Masjid Al-Mukmin oleh puluhan kerabat.
Sertu Aang Subarya menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan, Selasa (30/6/2015). Almarhum meninggalkan satu orang isteri, Daliah serta tiga orang anak bernama Arir Gustiawan, Nisa Kania Barkah, dan M Dadan Ramdan. (Kontributor Bandung, Reni Susanti)