Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Hektar Sawah di Bogor Kekeringan

Usia tanaman padi yang usianya 1,5 bulan dan seharusnya sudah besar, saat ini tumbuh kerdil bahkan menguning.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ratusan Hektar Sawah di Bogor Kekeringan
Tribun Jabar/Dedi Rustandi

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR-Ratusan hektar areal sawah di sejumlah wilayah Kabupaten Bogor terancam gagal panen akibat kekeringan yang terus meluas hingga saat ini. Usia tanaman padi yang usianya 1,5 bulan dan seharusnya sudah besar, saat ini tumbuh kerdil bahkan menguning.

Nur Handi (42), petani asal Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor mengatakan, kekeringan ini merupakan siklus lima tahunan. Saat ini sebagian tanaman padi ada yang telah mati dan daunnya mengering.

"Tanah sawah sudah mengalami retak-retak antara 3–10 cm. Meski usia tanaman berbeda, ada yang mulai membunting, ada juga yang tumbuh kerdil, dan hanya mencapai tinggii 30 cm," katanya.

Nur menjelaskan, walaupun sebagian tanaman padi sudah ada yang bunting, para petani memastikan tak bisa panen, sebab tidak mendapakan air. Bahkan bunga padi akan keluar putih menandakan tidak akan berisi.

Area persawahan katanya, dialiri air dari sungai Cipamikisan anak Kali Cikeas. Sejak hujan tidak turun selama hampir satu bulan ini, aliran irigasi mulai mengering, demikian juga dengan air yang tersimpan di embung yang hanya mampu mengaliri sawah beberapa puluh meter dari lokasi embung.

"Pompa air tak sanggup menjangkau lahan sawah yang cukup jauh. Ada juga air dari sungai Jonggol yang pembagiannya dilakukan dengan gilir giring, juga tak terjangkau," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor Siti Nuriyanti mengatakan, mengakui jika kekeringan sudah melanda wilayah Bogor Timur yang merupakan sentra beras seperti kecamatan Cariu, Tanjungsari, Jonggol, Sukamakmur . Wilayah tersebut mampu memproduksi sekitar 138.600 ton gabah kering giling setiap panen.

Berita Rekomendasi

"Jika dalam dua pekan terkahir ini, sawah tidak teraliri air kemungkinan besar akan mengalami fuso atau menurunnya produksi beras 66,6 ton gabah kering giling," katanya.

Namun demikian, kata Nuriyanti, hilangnya produksi beras di wilayah Cariu, Tanjungsari, Jonggol, dan Sukamakmur hanya mengurangi sekitar 12 persen dari total produksi beras di Kabupaten Bogor yang diperkirakan bisa mencapai 501.000 ton gabah kering giling di lahan seluas 76.000 hektar sawah yang ada di Kabupaten Bogor.

"Hampir 50 persen saluran irigasi pertanian juga rusak, menyebabkan aliran air ke sawah kurang maksimal. Makanya lebih banyak sawah tadah hujan di Kabupaten Bogor," ujarnya

Nurhayanti mengatakan, untuk mengatasi masalah tersebut, Dinas Pertanian dan Kehutanan bersama TNI telah mendistribusikan 20 pompa untuk menyedot air dari sungai ke sawah.

Sedangkan untuk para petani yang diperkirakan akan mengalami puso agar segera melaporkan agar bisa didata dan dapat segera mendapatkan insentif dari Pemda, berupa bibit atau pupuk untuk semaian pertama. (Soewidia Henaldi)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas