Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Pak Haji Kerjain Tiga PRT, Duit Rp 9,5 Juta Amblas'

Nasib sial menimpa tiga pembantu rumah tangga asal Kabupaten Bojonegoro saat sedang mudik dari Surabaya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 'Pak Haji Kerjain Tiga PRT, Duit Rp 9,5 Juta Amblas'
Surya/Iksan Fauzi
Tiga perempuan asal Bojonegoro yang menjadi korban gendam di Surabaya sedang melapor ke polisi yang bertugas di pos pengamanan di terminal Rajekwesi Bojonegoro, Selasa (14/7). 

TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Nasib sial menimpa tiga pembantu rumah tangga asal Kabupaten Bojonegoro saat sedang mudik dari Surabaya.

Tiga pembantu yang berjenis kelamin perempuan itu dikuntit oleh gerombolan, diduga penggendam, sejak di terminal jembatan merah Surabaya.

Ketiga perempuan itu bernama Siti (20) Desa Ngembat Kecamatan Ngasem, Minarsih (44) Desa Purwosari Kecamatan Purwosari, dan Asmira (60) Desa Kandangan Kecamatan Ttrucuk. Mereka bertiga adalah pembantu rumah tangga di kawasan Kenjeran Surabaya.

Selasa (14/7) sekitar pukul 06.00, mereka bertiga janjian mudik bersama ke Bojonegoro. Ketika sampai di terminal jembatan merah Surabaya, ada seorang laki-laki mengajak mereka naik angkutan kota (angkot) menuju terminal Oso WIlangun.

“Pria itu sok kenal, ngakunya orang Bojonegoro juga. Karena ngaku asalnya sama dengan kami, kami percaya saja. katanya, mau nganterkan kami, daripada naik bus, nanti malah mengeluarkan biaya untuk bus,” cerita Siti saat ditemui di posko pengamanan di terminal Rajekwesi Bojonegoro.

Siti melanjutkan, saat di angkot, pria itu seolah-olah bicara melalui sambungan ponselnya. Pembicaraan yang didengar mereka bertiga adalah tentang posisinya. Sesekali pria itu berkata kepada ketiga perempuan itu, bahwa, orang yang dihubungi lewat ponsel adalah saudaranya.

Sesampai di terminal Oso WIlangun, mereka diarahkan ketiga perempuan tersebut naik mobil Avanza warna putih.

Berita Rekomendasi

Di dalam mobil, ada seorang pria lain berpakaian ala ‘Pak Haji’. Dia mengenakan busana muslim dan peci warna putih. Namun, ada dua teman ‘Pak Haji’ lainnya yang di luar mobil.

“Di dalam mobil, dia (Pak Haji) menawarkan ini (seperti berlian) kepada adik saya (Minarsih), dia sambil minta uang. Awalnya barang itu (seperti berlian) ditaruh di tempat bagus, tapi setelah adik saya memberikan uangnya, berlian itu diberikan dengan cara dibungkus dengan tisu saja,” kata Siti.

Bukan hanya Minarsih yang memberikan uangnya tanpa disadari, Siti dan Asmira juga memberikan uang kepada orang tak dikenal. Masing-masing uang yang diberikan sebesar Rp 5,7 juta miliki Minarsih, Rp 3,2 juta milik Siti, dan Rp 600.000 milik Asmira. Total uang yang 'disikat' oleh Pak Haji sebesar Rp 9,5 juta.

Pakaian baru yang ditaruh di bagasi mobil komplotan penggendam juga dibawa lari. Setelah memberikan uang kepada ‘Pak Haji’, mereka diturunkan di perbatasan antara Gresik-Surabaya.

‘Pak Haji’ itu beralasan mau beli tiket. Ketiga perampuan yang terlihat lugu itu hanya diberi uang Rp 50.000 untuk naik bus ke Bojonegoro.

“Saya ingat waktu bus sudah hampir sampai terminal. Tadinya tidak ingat apa-apa, termasuk ketika memberikan uang,” ujar Minarsih sembari meneteskan air mata.

Sesampai di terminal, ketiga perempuan itu melapor ke polisi yang sedang jaga di pos pengamanan. Karena sudah tidak memiliki uang lagi, mereka menunggu sanak saudaranya menjemput di terminal.

Sementara itu, Kepala Pos Pengamanan Terminal Rajekwesi, Iptu Supadji menerima laporan korban gendam tersebut.
Pihaknya akan menindaklanjuti dengan cara koordinasi dengan Polrestabes Surabaya. “Pihak Polres Bojonegoro sedang mengontak Polres Surabaya, karena TKP (tempat kejadian perkara)-nya di sana,” ujarnya.

Supadji mengimbau kepada para pemudik supaya berhati-hati, jangan sampai sebelum turun barang bawaan tertinggal atau tertukar milik orang lain. “Jangan percaya sama orang yang belum dikenal,” pesannya. (Iksan Fauzi)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas