TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Tradisi pasar bandeng kembali digelar untuk menandai berakhirnya Ramadan di Gresik.

Para pedagang dan penjual dadakan yang bukan petani tambak pun ikut berjualan untuk meraih keuntungan dalam acara lelang ikan bandeng, Rabu (15/7/2015).

Para pedagang dan petambak dibuatkan stan-stan mulai Jl Gubernur Suryo, depan Pasar Baru Gresik, Jl Samanhudi depan Pasar Kota Gresik sampai Jl Hos Cokroaminoto, Jl Radensantri dan Jl Basuki Rahmat.

Asyiknya, stan-stan tersebut tidak semuanya berjualan bandeng, ada juga stan busana muslim, akik sampai mainan anak-anak.

Untuk memperlancar arus lalu lintas, kendaraan roda empat yang akan ke Jl Radensantri diarahkan ke Jl Setia Budi, yang dari Jl Usman Sadar diarahkan ke Akim Kayat.

Pantauan Surya, ikan bandeng terberat mencapai 6 kilogram dan yang akan dilelang seberat 9,5 kg.

Ikan bandeng yang beratnya 6 Kg tersebut ditawarkan Rp 250.000 per Kg. Sementara, ikan bandeng yang beratnya 1 Kg dijual Rp 45.000 dan yang 2 Kg dijual Rp 85.000.

"Ikan bandeng ini hasil tangkapan nelayan di dekat Karangjamuang. Untuk merawat ikan bandeng di tambak membutuhkan waktu bertahun-tahun," kata Toibah (60), warga Desa Ngasin, Kecamatan Balongpanggang, yang lama tinggal di Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik.

Sementara, Siti Aisiah (42), warga Kelurahan Lumpur, mengatakan, ikut menjual ikan bandeng dari mengarai. "Ini hasil kulakan ikan bandeng di Mengarai. Ikut mencari untung," kata Siti.

Tradisi pasar bandeng ini selalu digelar dua hari menjelang Idul Fitri. Ikan bandengnya tidak hanya dari Gresik, bisa jadi dari Sidoarjo atau Lamongan tapi yang khusus dilelang hanya ikan bandeng dari petani tambak di Gresik.