Sopir Bus Rukun Sayur Sempat Melarikan Diri karena Takut Dihajar Massa
Sularto, pengemudi bus Rukun Sayur yang terlibat kecelakaan di tol Palikanci pada Selasa (14/7/2015) lalu
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Sularto, pengemudi bus Rukun Sayur yang terlibat kecelakaan di tol Palikanci pada Selasa (14/7/2015) lalu, mengaku tidak mengetahui bahwa banyak penumpangnya yang meninggal.
Menurut seorang kerabatnya, Suwarno, Sularto yang sebenarnya kernet itu mengalami patah tangan akibat kecelakaan itu. Ia melarikan diri karena takut dihajar massa di lokasi kecelakaan.
Suwarno mengatakan, setelah bus oleng dan menabrak pembatas tol, Sularto terlempar dari kursi sopir dan jatuh di gorong-gorong. Dalam keadaan tangan kanan patah, Sularto menyusuri gorong-gorong sampai ke permukiman.
"Kalau dari ceritanya Sularto, tidak ada maksud untuk kabur. Sularto pergi menyusuri gorong gorong, dan setelah sampai di kampung warga, dirinya naik bis ke daerah tembalang, Semarang. Lalu dari sana jalan kaki sampai Krapyak. Lalu naik bis ke arah Solo, lalu minta dijemput salah satu saudara," kata Suwarno, Kamis (16/7/2015).
Sularto mengaku saat itu tidak mengetahui ada penumpangnya yang meninggal. "Sularto tidak tahu penumpangya yang tewas, tahunya dari penumpang bus ke Solo," kata Suwarno.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sularto yang seherusnya menjadi kernet bus, beralih memegang kendali bus PO Rukun Sayur untuk mengantar Pemudik ke Pati dan Kudus.
Pada hari Selasa (14/7/2015), bus yang diketahui tidak layak jalan menabrak pembatas tol Palikanci. Sebelas orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam kecelakaan itu.
Pada Rabu (15/7/2015), Sularto akhirnya menyerahkan diri ke Polres Karanganyar. Siang tadi dia dijemput aparat Polres Cirebot untuk menjalani pemeriksaan.(Kontributor Surakarta, M Wismabrata)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.