Rumah Akik Ngrojo Kulonprogo Ramai Pembeli
Hingga Senin (20/7/2015) ratusan orang setiap hari sejak H+1 lebaran berjubel untuk membeli oleh-oleh di Rumah Akik Ngrojo
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Souvenier berupa batu mulia dan batu akik menjadi idola baru para pemudik di Yogyakarta. Hingga Senin (20/7/2015) ratusan orang setiap hari sejak H+1 lebaran berjubel untuk membeli oleh-oleh di Rumah Akik Ngrojo, Jl Godean KM 19, dusun Ngrojo, Desa Kembang, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo.
"Kami layani hingga pembeli terakhir. Artinya, kami baru tutup lapak pada saat pengunjung sudah sepi, biasanya sekitar pukul 23.00," kata Patrick Yuniarta, salah satu pemilik lapak di Rumah Akik Ngrojo saat dihubungi Tribunnews.com, semalam.
Rumah Akik Ngrojo yang terletak di sebelah barat Kali Progo Yogyakarta itu tidak hanya menyediakan batu akik yang sudah jadi. "Kami juga sediakan bahan batu hias dari berbagai daerah, selain batu kebanggaan Yogyakarta yakni Pancawarna Gembor Menoreh, Teratai Hitam, Black Opal, Fire Opal," katanya.
Bahkan tukang asah akik yang mangkal di Rumah Akik Ngrojo setiap harinya kewalahan melayani pemesan. "Dalam tiga hari terakhir ini tamu di Rumah Akik Ngrojo kebanyakan menggunakan kendaraan berplat luar Yogyakarta, seperti B, H, L dan beberapa dari luar Jawa," kata Patrick, sambil menambahkan omzetnya bisa naik hingga 300 persen dibanding pada hari-hari biasa.
Handoko seorang perajin batu hias dari Girimulyo, Nanggulan, Kulonprogo yang dihubungi dalam kesempatan terpisah berharap Rumah Akik Ngrojo bisa berkembang lebih besar. "Ke depan, jika ada orang mencari batu hias khas pegunungan Menoreh Kulonprogo, di Rumah Akik Ngrojo lah tempatnya. Kami harapkan Rumah Akik Ngrojo juga menjadi arena pertemuan antara sesama perajin, untuk sama-sama memuliakan bebatuan khas Kulonprogo," katanya.