Senator Berharap Insiden Tolikara Tidak Terulang
Insiden pembakaran rumah ibadah (masjid) di Tolikara, Papua, pada momentum Hari Raya Idul 1436 Hijriah kemarin jangan sampai terulang
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Insiden pembakaran rumah ibadah (masjid) di Tolikara, Papua, pada momentum Hari Raya Idul 1436 Hijriah kemarin jangan sampai terulang kembali di bumi Indonesia.
Menurut Anggota DPD RI, Fabian Sarundajang, dialog yang berkesinambungan merupakan cara yang paling efektif bagi kita semua dari pusat sampai ke daerah terpencil sekalipun, terutama para tokoh-tokoh agama, agar terhindar dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Tolikara.
Dia menegaskan, dialog ini bukan untuk menunjukkan agama mana yang paling baik, tetapi dialog untuk kita sama-sama saling memahami dan menghormati satu sama lain.
"Dialog untuk bagaimana kita sebagai satu bangsa bisa maju bersama. Dialog untuk bagaimana perbedaan kita jadikan suatu kekuatan besar demi kemajuan bangsa," ucap Fabian dalam keterangannya, Senin (27/7/2015).
"Pemerintah harus menjadi motor penggerak sehingga dialog/komunikasi antar kita terutama para tokoh agama, dapat dilaksanakan," kata penggagas Poros Senator Indonesia bersama senator muda lainnya ini untuk memberikan pandangan-pandangan kritis yang membangun dalam pelbagai persoalan kebangsaan.
Fabian mengingatkan, sejak Bangsa Indonesia berdiri, the founding fathers telah meletakkan filosofi berbangsa dan bernegara kita dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Oleh karena itu, perbedaan bukanlah menjadi penghalang bagi kita, tapi justru kekuatan untuk kita maju bersama.
"Hidup rukun berdampingan rukun satu sama lain walaupun berbeda agama merupakan suatu keniscayaan yang harus sama-sama kita syukuri," kata Fabian Sarundajang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.