Kisah Koordinator Formappi Sebastian Salang Mundur dari Proses Pilkada
Kemarin secara resmi saya memutuskan untuk mundur dari proses Pilkada
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mimpi membangun kota kelahirannya Manggarai, NTT, menjadi daerah percontohan di tingkat nasional seperti Kota Surabaya di bawah Tri Rismaharini dan Ridwan Kamil di kota Bandung serta Joko Widodo dulu dengan kota Solo, harus pupus lebih awal dalam pemilihan calon kepala daerah (Pilkada).
Mimpi itu harus dibenamkan lebih awal karena idealisme diri Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang ingin mengikuti semua proses Pilkada tanpa transaksi apapun termasuk mahar politik untuk meraup dukungan kursi partai politik.
"Kemarin secara resmi saya memutuskan untuk mundur dari proses Pilkada ini dan tidak melanjutkan ke tahap berikutnya," ungkap pengamat politik ini di kantor Formappi, Jakarta, Selasa (28/7/2015).
Meskipun sudah mengantongi enam kursi dukungan dari dua partai politik yakni Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari syarat tujuh kursi dukungan agar bisa maju dalam Pilkada Bupati Manggarai, Sebastian memilih berhenti demi sebuah nilai ideal bagi demokrasi di Indonesia.
TribunNews.com ingin mengupas kisah perjalanan Kordinator Formappi ini mengikuti proses persiapan Pilkada hingga memutuskan mundur dari proses karena adanya praktek transaksional. (Bersambung)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.