Kisah Sebastian Salang Mundur dari Pilkada: Untuk apa Kembali ke Daerah?
Sebastian Salang memulai langkah maju sebagai bakal calon Bupati Manggarai, NTT, dalam Pilkada serentak
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang memulai langkah maju sebagai bakal calon Bupati Manggarai, NTT, dalam Pilkada serentak 9 Desember mendatang dengan menyerap aspirasi dari berbagai kalangan.
Dikisahkan Sebastian di kantor Formappi, Jakarta, Selasa (28/7/2015), sebelum memutuskan untuk ikut mengambil bagian dalam proses Pilkada, dirinya meminta masukan atau berdiskusi dengan banyak kalangan. Ada yang mendukung dan banyak juga yang tidak mendukung dirinya maju.
Yang tidak mendukung niatnya maju sebagai calon Bupati Manggarai kata Sebastian, punya alasan yang menurutnya sangat penting menjadi pertimbangan.
Diantaranya pertama, karena dirinya sudah terlibat dalam percaturan politik di tingkat nasional. Lalu juga ikut memberikan warna dalam berbagai proses di tingkat nasional.
"Saat itu kata mereka. 'Untuk apa kembali ke daerah? Ini tidak tanggung-tanggung ke daerah kabupaten.' Menurut mereka ini mundurnya terlalu jauh."
"Ada juga rasa pesimis bahwa orang seperti Sebastian yang getol bicara soal pemberantasan korupsi, membangun politik yang beradab, getol bicara bagaimana pembenahan partai politik dan menolak money politic dan mahar politik. Mereka pesimis, bahkan ada pertanyaan 'apakah ada tempat untuk orang seperti Sebastian di tengah politik kita yang sudah demikian transaksional begini?'. Demikian kenang Sebastian menuturkan perjalanan awal dirinya ingin maju sebagai calon Bupati Manggarai.
Lalu saat itu, kisahnya, dirinya mencoba untuk menjelaskan kepada mereka yang kurang setuju mengenai mimpinya. Yakni, di tengah kusutnya dunia politik Indonesia sekarang ini, di tengah cerita transaksional yang terjadi di partai politik dalam pemilu legislatif dan sebagainya.
Sebastian masih meyakini bahwa masih ada orang-orang baik di partai politik. Masih ada pemimpin-pemimpin partai yang juga punya hati nurani dan punya obsesi untuk membangun politik Indonesia yang makin beradab.
"Bahkan ingin membangun Indonesia ini dengan cara yang baru dan ingin menjadikan partai politik itu menjadi kendaraan untuk memperbaiki Indonesia," hal itu harapan Sebastian untuk maju saat itu. (Bersambung)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.