Gus Mus Resmi Mundur dari Rais Aam
KH Mustofa Bisri (Gus Mus) resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Rais Aam PBNU
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.JOMBANG - KH Mustofa Bisri (Gus Mus) resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Rais Aam PBNU periode 2015-2020, Kamis (6/8/2015).
Pengunduran dilakukan hanya beberapa jam setelah Pleno IV Muktamar NU ke-33 yang dipimpin Prof Muzakki resmi menetapkan Gus Mus sebagai pimpinan tertinggi Kaum Nahdliyin.
Kepastian mundurnya Gus Mus disampaikan Panitia Muktamar NU Saifullah Yusuf, pukul 01.20 WIB.
Menurut Gus Ipul, setelah diberi tahu bahwa sembilan Kiai Ahlul halli wal aqdi (Ahwa) tetap sepakat memilihnya sebagai Rais Aam, Gus Mus mundur lantas mengirim surat lagi. Isinya, dia tetap tidak mau menjabat sebagai Rais Aam lagi.
"Karena KH Musthofa Bisri tetap tidak bersedia, maka sesuai keputusan Kiai Ahwa, KH Makruf Amin yang menjadi Rais Aam," tegasnya.
Sebelumnya, pada Rabu (5/8/2015) sore, Gus Mus juga berkirim surat ke Sembilan Kiai Ahwa yang sedang musyawarah di ruang Swagata Pendopo Pemkab Jombang menentukan siapa Kiai yang dinilai layak menjadi Rais Aam.
Dalam suratnya itu Gus Mus menyatakan tidak bersedia dan tidak sanggup menjadi Rais Aam kembali.
Menyikapi surat itu, rapat Kiai Ahwa yang dipimpin KH Makruf Amin atas persetujuan forum musyawarah dan dengan pertimbangan khusus dari KH Maimun Zubair akhirnya tetap meminta dan menetapkan Gus Mus sebagai Rais Aam.
"Sikap (Gus Mus) tidak mau jabatan itu menunjukkan sebuah akhlakul karimah. Karena beliau tidak gila jabatan," imbuh Gus Ipul, menjelaskan alasan Kiai Ahwa memilih Gus Mus.
Namun, lanjut Gus Ipul, jika nanti Gus Mus tetap tidak bersedia menjadi Rais Aam, maka yang akan mengemban jabatan tersebut adalah KH Makruf Amin.