TRIBUNNEWS.COM, BANGKA -- Dua pekerja tambang inkonvensional (TI) tertimbun tanah longsor di Kampung Pasir Putih Dusun Parit 26 Desa Gunungmuda Kecamatan Belinyu, Sabtu (8/8/2015) sore.

Seorang korban, Ayi (25), warga Pemali Bangka, sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sedangkan rekannya, Rio (30), warga Gunungmuda, hingga berita ini diturunkan masih dalam pencarian.

Kapolsek Belinyu Kompol Joko Triyono mengatakan upaya pencarian langsung dilakukan setelah kejadian.
"Jasad Ayi baru berhasil ditemukan sekitar pukul 21.00 WIB tadi malam," kata Joko.

Kapolsek menyebutkan, terkait kecelakaan kerja ini, kepolisian akan meminta keterangan pemilik TI tempat kedua korban menambang, yaitu Sapril alias Ugan (33), warga Desa Gunungmuda, Belinyu.

"Sapril alias Ugan pemiliknya akan dimintai keterangan. Sekarang dia masih di lokasi mencari korban," kata Joko.

Ditanya soal kronologi kejadian, Kapolsek menjelaskan berdasarkan keterangan para saksi, kecelakaan bermula saat Ayi, Rio dan Mardi (38), warga Batutunu, Belinyu, bekerja menambang pasir timah di dalam camui atau lubang galian tambang.

"Mereka menambang secara manual di kedalaman tujuh meter dan diameter lubang sekitar 50 meter," jelas Joko.

Ayi dan dua rekannya menyemprot tanah menggunakan mesin dan selang monitor, serta menghisap tanah berisi pasir timah menggunakan mesin lain menuju bak penampungan atau biasa disebut sakan.

"Tapi pada saat kedua korban sedang melakukan penyemprotan tanah membelakangi dinding tanah, tiba-tiba tanah longsor dari arah belakang korban sehingga menyebabkan keduanya tertimbun," kata Kapolsek seraaya memastikan, pekerja atas nama Mardi, selamat.

Kapolsek memperkirakan kejadian itu sekitar pukul 16.00 WIB. Tak lama setelah kejadian, warga dan aparat kepolisian langsung meninjau ke lokasi. "Namun, hingga malam ini sekitar pukul 21.00 WIB, baru jasad Ayi yang ditemukan, sedangkan Rio masih dicari," kata Joko. (fly)