Pamit Beli Sepatu, Ternyata Bocah 13 Tahun Gantung Diri
Sebelum ditemukan tergantung di atas pohon, Jumat (7/8/2015) GA berpamitan pada orangtua untuk membeli sepatu di daerah Denpasar Timur.
Editor: Dewi Agustina

TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Puluhan pengendara berhenti di satu tempat di sekitar Jalan Batu Bidak, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kuta Utara, Badung, Minggu (9/8/2015) pukul 16.00 Wita. Mereka berhenti untuk menyaksikan anggota kepolisian mengevakuasi jenazah GA (13), yang ditemukan tergantung di atas pohon kepuh setinggi lima meter.
Orangtua korban, Gede Subadra, duduk terdiam saat menyaksikan jenazah anaknya diturunkan dari pohon. Sesekali ia menoleh ke sekitarnya dengan mata berkaca-kaca.
Informasi yang didapat Tribun Bali (Tribunnews.com Network), GA nampaknya sudah berniat diri. Sebab, sejak dua tahun lalu GA menderita penyakit epilepsi. GA pun sering berbicara jika ia akan mengakhiri hidupnya karena penyakit tersebut tak kunjung sembuh.
"Sejak dua tahun saya menasehati anak saya agar tabah. Tapi hal ini terjadi juga. Saya ikhlaskan kepergiannya," ujar Subadra.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara, IPTU Yoan Septi Hendri seizin Kapolsek Kuta Utara, AKP Aris Purwanto mengatakan, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah GA.
"Dari indentifikasi oleh unit identifikasi Polres Badung, tidak ditemui tanda kekerasan. Dari keterangan dokter juga dinyatakan meninggal karena gantung diri," ujarnya.
Dijelaskan Yoan, sebelum ditemukan tergantung di atas pohon, Jumat (7/8/2015) sekitar pukul 17.30 Wita, GA berpamitan pada orangtua untuk membeli sepatu di daerah Denpasar Timur.
Namun malam itu GA tidak pulang-pulang, hingga hari Minggu.
Mengetahui anaknya tidak berkabar, orangtuanya pun melapor ke Polresta Denpasar sekira pukul 10.30 Wita.
Sekitar pukul 15.00 Wita, orangtua korban mendapatkan telepon petugas polisi bahwa sepeda motor anaknya ada di Jalan Batu Bidak.
"Setelah ditelusuri, korban ditemukan sudah meninggal dalam keadaan tergantung di pohon," kata Yoan.
Orangtua GA langsung membawa jenazah anaknya itu ke kampung halaman untuk dilakukan upacara.