Warga Surabaya Tuntun 2 Sapi ke KPU, Tolak Pilkada Ditunda
Ratusan warga di bawah Gerakan Masyarakat Kota Surabaya menggeruduk kantor KPU Kota Surabaya,
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.SURABAYA - Ratusan warga di bawah Gerakan Masyarakat Kota Surabaya menggeruduk kantor KPU Kota Surabaya, Selasa (11/8/2015) siang.
Mereka turun jalan menolak penundaan Pilwali hingga 2017 dan mengecam aksi sebagian parpol yang tak memunculkan calon.
Inilah yang mereka sebut begal politik. Begal Pilwali Surabaya.
"Tolak penundaan Pilwali. Tolak begal politik," teriak korlap aksi saat bergerak di depan kantor KPU Kota Surabaya Jl Aditya Warman Surabaya.
Warga Surabaya itu menuntun dua ekor sapi ke kantor KPU. Dua ekor sapi ini dibalut dengan tulisan, "Partai Begal Politik Surabaya (PBPS) dan Koalisi Majapajit Tinggal Glanggang Colong Playu".
Selain itu, warga juga membentangkan berbagai poster dan spanduk menolak dan mengecam penundaan Pilwali.
Selain Gerakan Masyarakat Surabaya, ada juga kelompok masyarakat yang menamakan dirinya Paguyuban Becak Surabaya, Ibu-Ibu Warga Kota, Paguyuban PKL, Pengamen Jalanan Surabaya, dan kelompok masyarakat yang lain.
Para kelompok masyarakat itu terus mendesak agar KPU mengesahkan calon tunggal.
"Pilwali harus tetap digelar 9 Desember 2015. Jangan bikin Surabaya ini kacau. Jika tak menggelar Pilwali Desember, kami akan terus bergerak," tegas Tri Widayanto, koordinator warga Surabaya Utara.
Sampai saat ini, warga masih beraksi di depan kantor KPU. Mereka terus meneriakkan kecaman begal politik dan mendesak disahkannya calon tuggal.
Sementara Ketua KPU Surabaya Robiyan Arifin terus menyimak aksi warga.