TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ruangan kebidanan "Siti Walidah" di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dihebohkan dengan kedatangan dua wanita muda yakni LO (28) warga Kedukan Lorong Budiman Kecamatan Gandus dan temannya V (22) warga Sekojo yang diduga hendak menculik bayi di ruang tersebut.

Mendapati informasi tersebut petugas keamanan yang curiga dengan gerak-geriknya, kemudian menangkapnya dan menggiring keduanya ke Polresta Palembang, Rabu (19/8/2015), sekitar pukul 14.00.

Informasi yang dihimpun kecurigaan datang pertama kali diketahui Taufik (45) security Rumah Sakit Muhammadiyah ketika melihat LO sedang menggendong bayi di Ruang Siti Walidah.

Karena dicurigai, Taufik pun langsung mencari tahu profile LO itu siapa.

Setelah ditanya-tanya kepada pasien, rupanya ulah LO tersebut bukan pertama kalinya dan pernah dipergoki oleh pasien lainnya.

Pada Jumat (14/8) dan Sabtu (15/8) sekitar pukul 12.00, LO dan V juga sempat terekam CCTV sedang menggendong bayi berbeda.

Terakhir Rabu (19/8/2015) siang, LO kembali melakukan hal yang sama.

Namun petugas yang melihat aksi keduanya kemudian membawanya ke pihak berwajib.

"Awalnya kami curiga dengan gerak-gerik mereka, lalu kami ikuti. Setelah mencari informasi, diketahui sudah tiga kali mereka berbuat seperti itu (menggendong bayi orang-red), padahal keduanya bukan keluarga si bayi atau ibu bayi," ungkap Taufik.

Ketika ditangkap keduanya sempat diinterogasi di pos keamanan.

LO mengaku nekat melakukan aksi tersebut karena sudah beberapa tahun dirinya berumah tangga tapi belum mempunyai anak.

"LO melakukan itu karena disuruh guru spiritualnya yang mengungkapkan bahwa LO harus menggendong bayi yang baru lahir sebanyak tiga kali kalau mau cepat dapat anak. Kita tidak percaya begitu saja makanya kita bawa ke sini," ungkapnya.

"Dua terduga diantarkan pihak keamanan rumah sakit Muhammadiyah ke kita. Kita akan periksa dan ambil keterangan dulu mengenai apa motifnya karena belum tentu dia mau menculik bayi," ujar Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Suryadi melalui Kanit PPA, Iptu Imelda Rachmat. (Andi Wijaya)