Dalam Sehari Muncul 379 Titik Api Kebakaran Lahan dan Hutan di Sumsel
Rekor titik api (hotspot) terbanyak akibat kebakaran lahan dan hutan yang ada di Sumsel pada tahun ini tercatat pada 19 Agustus.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Rekor titik api (hotspot) terbanyak akibat kebakaran lahan dan hutan yang ada di Sumsel pada tahun ini tercatat pada 19 Agustus.
Berdasarkan data pantauan satelit Modis Aqua/Terra, sebanyak 379 titik api tersebar di seluruh Sumsel, Kamis (20/8/2015) pagi.
Kasi Informasi dan Observasi Stasiun Meteorologi BMKG SMB II Palembang Agus Santosa mengatakan, cuaca kering dan suhu terik menyebabkan seluruh permukaan di wilayah Sumsel menjadi sangat rawan kebakaran.
Dari data satelit Modis terdapat 50 titik api di Kabupaten Banyuasin, 11 di Empat Lawang, empat di Lahat, dua titik di Lubuk Linggau, 10 di Muaraenim, terdapat 119 titik api di Musi Banyuasin, 37 di Musirawas, 27 di Muratara, lima di Ogan Ilir, 76 di Ogan Komering Ilir, 12 di Ogan Komering Ulu, tiga di OKU Selatan, 16 di OKU Timur, satu titik api di Palembang, dan enam titik di PALI.
"Berdasarkan pantauan satelit, titik api tidak ada yang di lahan gambut dan mudah-mudahan tidak meluas ke lahan gambut. Pada Oktober 2014, pernah ada rekor hotpsot seperti ini tapi saat itu di lahan gambut. Penyebaran kebakarannya cepat dan kabut asap saat itu luar biasa," ungkap Agus Santosa, Kamis (20/8/2015).
Suhu secara rata-rata berkisar antara 22-34 derajat celcius dengan persentase kelembapan 44-97 persen.
Kecepatan angin dan bertiup bervariasi dari tenggara dan timur dengan kecepatan 25-30 km/jam.
Suhu tertinggi terjadi di Kabupaten Musirawas, Musi Banyuasin, Banyuasin, OKU Timur, Ogan Ilir, Kota Palembang, dan Prabumulih yang mencapai hingga 34 derajat celsius.
Walau kering, namun hujan masih terjadi secara tidak merata hanya di wilayah Pagaralam.
Sementara wilayah lain terpantau cerah, berawan, dan cerah berawan berdasarkan pantauan satelit cuaca BMKG.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.