Laporan Wartawan Tribun Batam, Zabur Anjasfianto

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Seorang pria tewas ditikam di depan Hotel Liberty, Komplek Nagoya Business Centre, Nagoya, Batam, sekitar pukul 09.00 WIB, Jumat (21/8/2015).

Pria yang sering dipanggil dengan Abang Tato itu, sebelumnya sempat ribut dengan Pak De.

Pak De adalah teman korban yang dikenal sebagai tukang urut oleh penghuni kos komplek Nagoya Bussiness Centre blok 38, Nagoya.

"Tadi pagi mereka ribut, dan kedengaran karena utang Rp 500 ribu. Bang Tato ini mau pindah kos dan Pak De nagih utang," ujar saksi yang mengaku bernama Elma.

Elma menambahkan, saat cekcok ia sempat mendengar ancaman dari Pak De yang menyampaikan, "bayar dulu utang kau, kalau tidak aku bunuh".

Ternyata Bang Tato tidak hanya dibunuh dengan cara ditusuk benda tajam tapi juga dipotong alat kelaminnya.

Jasad Bang Tato yang tewas ditusuk di depan Hotel Liberty, Komplek Nagoya Business Centre, Batam, sudah berada di kamar jenazah RSBP, Sekupang, Batam, Jumat (21/8/2015) siang.

Jenazah tiba di RSBP sekitar pukul 10.30 WIB dengan mobil identifikasi Polresta Barelang.

Jasad dibungkus dalam kantong jenazah dan langsung dimasukkan ke dalam ruang otopsi kamar jenazah RSBP.

Mayat rencananya akan diautopsi usai salat Jumat oleh dokter kepolisian (Dokpol) ahli forensik Polda Kepri.

"Nanti usai Jumat-an autopsinya," kata petugas kamar jenazah yang ditemui Tribun Batam (Tribunnews.com Network) saat kedatangan jenazah.

Belum ada keluarga korban maupun kerabat dekatnya yang mengunjungi jasadnya di RSBP.

Suasana di kamar jenazah RSOB masih tampak sepi diiringi dengan hujan deras di wilayah Sekupang dan sekitarnya.