Laporan Wartawan Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Sejak pekan lalu harga beberapa komoditi naik turun. Tomat misalnya di Pasar Prawirotaman, semula Rp 5 ribu per kilogram turun menjadi Rp 4 ribu per kilogram.

Waginem, pedagang Pasar Prawirotaman, mengatakan penurunan harga terjadi semenjak beberapa pekan lalu. Turunnya harga tomat dikarenakan pasokan tomat di tingkat petani berlebih.

"Yang tadinya Rp 5 ribu, turun menjadi Rp 4 ribu per kilogram. Mungkin karena buahnya banyak sekarang," ujar Waginem kepada Tribun Jogja, Jumat (21/8/2015).

Berbeda di Pasar Kranggan. Harga tomat masih Rp 5 ribu per kilogram. "Tomatnya sekilo lima ribu, harga enggak naik, enggak turun," ujar dia.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta, Sri Harnani, menuturkan saat ini harga tomat tak terpengaruh harga nasional. Di Yogyakarta harga tomat di kisaran Rp 2.500 per kilogram.

Menurut Sri, panen tomat terjadi pada Juli sampai Agustus, sehingga produksi tomat melimpah, sementara permintaan tetap. Alhasil harga menjadi turun. "Ini hukum ekonomi biasa," ujar dia.

Sri mengkhawatirkan harga tomat di tingkat petani. Ia berasumsi, jika harga tomat di pasar dihargai Rp 2.500 per kilogram oleh tengkulak, petani hanya akan mendapat separuhnya saja.

Berdasarkan laporan pemantauan harga Disperindagkoptan di Pasar-pasar di Yogyakarta, komoditas yang lain seperti daging ayam negeri masih sekitar Rp 35 sampai Rp 36 ribu.

Sedangkan, cabai rawit merah, dan cabai merah besar turun harga, semula harga Rp 30 ribu turun menjadi Rp 27 ribu per kilogram. Begitu juga dengan cabai keriting, semula Rp 35 ribu menjadi Rp 27 ribu.

Sedangkan kenaikan terjadi pada cabai rawit merah, semula Rp 55 ribu menjadi Rp 50 ribu. Sama halnya dengan cabai rawit hijau, semula Rp 40 ribu menjadi Rp 35 ribu, namun naik lagi menjadi Rp 40 ribu pekan ini.