Wali Kota Sering Dikerumuni Warga, Emil Menilai Fenomena ini Bukti Masyarakat Rindu Sosok Pemimpin
Emil menilai, fenomena tersebut merupakan bukti bahwa masyarakat rindu sosok pemimpin yang dekat dengan warganya
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.BANDUNG,- Popularitas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kian menanjak. Sepak terjang pria yang akrab disapa Emil ini kerap jadi pusat perhatian masyarakat.
Tak hanya kaum hawa, bapak-bapak hingga pengusaha dan pejabat partai pun seolah tak ingin pulang tanpa berfoto dulu bersama Emil. Bahkan, saat Emil melakukan 'blusukan' dalam program 'Sapa Warga', dia sering dikerumuni warga hanya untuk sekadar berfoto.
Menanggapi fenomena tersebut, Emil mengaku heran dengan perlakuan masyarakat yang sangat antusias itu. "Saya tidak meminta dan tidak mengira, saya mah begini alhamdulilah, enggak juga biasa saja. Justru yang harus diwawancara warganya, saya juga ingin tahu, itu mungkin jadi masukan buat saya," kata Emil di Bandung, Minggu (23/8/2015) kemarin.
"Kemarin saya shalat Jum'at di masjid kecil duduk di barisan tengah. Tidak ada yang kenal karena saya buka kacamata," seloroh Emil.
Menurut Emil, ramainya warga yang mengerumuni tak menghambat kegiatannya dalam melaksanakan amanat masyarakat sebagai pimpinan daerah.
"Tidak ada masalah karena saya sudah menyiapkan mental. Jadi Wali Kota mah urusan sementara jangan menganggap ini akan selamanya. Jadi mental saya itu mengikuti filosofi air saja, mengalir ke mana bentuk wadahnya, bentuknya lurus ikut lurus, bentuknya belok ikut belok," tutur dia.
Emil menilai, fenomena tersebut merupakan bukti bahwa masyarakat rindu sosok pemimpin yang dekat dengan warganya. "Mungkin masyarakat rindu pejabat pemimpin yang tidak mengambil jarak. Saya teorinya itu, saat saya memimpin dan tak mengambil jarak itu yang diharapkan warga," ungkap dia.
Selama ini, kata Emil, warga sering mengira pejabat itu identik dengan pengawalan ketat dari protokoler dan ajudan. " Saya tidak, dengan tidak begitu saya dianggap sama saja dengan yang lain mungkin saya lebih sibuk saja," tutup Emil. ( Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani)