Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria Cacat Kaki Jadi Kurir Sabu

Purwanto yang terlahir cacat kaki, Kamis (3/9/2015), ditangkap polisi karena membawa 2 poket narkotika jenis sabu.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Pria Cacat Kaki Jadi Kurir Sabu
TRIBUN/I NYOMAN MAHAYASA
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Purwanto yang terlahir cacat kaki, Kamis (3/9/2015), ditangkap polisi karena membawa 2 poket narkotika jenis sabu.

Saat digiring ke lokasi konferensi press, Purwanto memperlihatkan inisial R yang ada ditangannya kepada para pewarta, Selasa (8/9/2015).

Pria yang mengaku sebagai pengusaha ini menjelaskan inisial itu merupakan nama anaknya yang bernama Riandra.

"Itu nama anak saya. Saya sehari-harinya bekerja sebagai pengusaha dengan menarik becak. Jadi kurir ini untuk menambah biaya hidup," jelasnya kepada SURYA.CO.ID.

Sudah lima kali pria dua anak ini diminta tolong oleh Linda, wanita yang juga tertangkap bersamanya, untuk membeli narkoba.

Ia mengaku bisa mendapatkan uang Rp 100.000 sekali mengantar barang haram yang dibelinya Rp. 700.000.

Namun tidak setiap hari dimintai tolong, hanya pada tanggal muda atau setelah Linda mendapatkan gaji.

Berita Rekomendasi

Linda sendiri mengaku bekerja bekerja sebagai Purel dan berniat membeli sabu untuk dibawa pulang kampung di Banyuwangi dan akan dipakai disana.

Janda satu orang anak ini lalu mengubah pernyataannya, bahwa membeli barang itu agar staminanya kuat bekerja di tempat karaoke yang berada di kawasan Nginden.

"Saya kerja di Susana, juga sebagai pemandu lagu, ini agar waktu kerja biar kuat, mendengarkan musik jadi tidak pusing," terangnya.

Wakasat Narkoba Porestabes Kota Surabaya Kompol I Wayan Winaya menerangkan, saat tertangkap di Jalan Menur, diperoleh barang bukti berupa 2 poket narkotika jenis sabu seberat 0.63 gram dan 0.36 gram serta kristal warna putih didalam 2 pipet kaca.

Penangkapan itu berdasarkan laporan warga, bahwa ada tukang becak yang menjadi kurir narkoba, selain itu narkoba yang dibeli Purwanto berasal dari DPO berinisial AC.

"Mereka merupakan satu jaringan, satunya berinisial PR dalam kondisi cacat, yang berperan jadi kurir dan LS sebagai pemandu lagu yang memesan narkotika berjenis sabu," tutupnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas