Menteri Rini Petik Blimbing di Pohon "Wah Manis Sekali Ya Blimbingnya"
Setelah memetiknya, ia pun mengiris blimbing.
Editor: Hasanudin Aco
BOJONEGORO - Kampung Wisata Blimbing di Desa Ringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro kedatangan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, Jumat (11/9/2015) siang. Di tengah para petani blimbing, Rini menyempatkan memetik buah sendiri.
Ia meminjam kayu yang digunakan untuk memetik blimbing milik salah satu petani yang saat itu berencana memetikkan untuknya. Buah blimbing berwarna kekuning-kuningan rupanya yang dipilih Rini. Setelah memetiknya, ia pun mengiris blimbing.
"Wah manis sekali blimbingnya," ujar Rini sembari mengangguk-anggukkan kepala.
Sebagian irisan blimbing diberikan kepada Bupati Bojonegoro Suyoto, Kepala Desa Ringinrejo, dan Camat Kalitidu. Mereka pun mengikuti Rini untuk memakan irisan blimbing tersebut.
Saat berkunjung ke kampung wisata blimbing, Rini didampingi para Direktur Utama perusahaan negara di bawah naungan Kementerian BUMN.
Antara lain, Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto, Direktur BNI 46, Komisaris Utama BRI, Komisaris Utama Bank Mandiri, Direktur Utama PT Perhutani, dan beberapa kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Setelah mencicipi blimbing produk petani Bojonegoro itu, Rini menyapa para petani yang membuka stan di dalam kebun. Kebun tersebut dikonsep usaha petik blimbing yang dimiliki oleh belasan petani. Pengunjung yang datang ke sana bisa memetik blimbing sepuasnya.
Setelah itu, pengunjung menimbang dan membayar kepada pemilik lahan. Masing-masing petani memiliki kebun yang sudah dipetak-petak merata. Di kebun itu, pengelola menyediakan gazebo untuk tempat istirahat para pengunjung. Tarif masuk di kebun itu relatif murah, yaitu tiket masuk Rp 1.000 per pengunjung.
"Konsep ini bagus, semoga bisa memberi manfaat kepada petani di sini," kata Rini saat ditanya para wartawan.
Bupati Bojonegoro, Suyoto mengungkapkan, pengelola kebun blimbing telah mengonsep bisnie blimbing layaknya perusahaan.
Pengelola menjadi pengepul untuk disalurkan ke pasar-pasar di Bojonegoro maupun di luar Bojonegoro.
"Kebun ini Bu Menteri, telah dikonsep layaknya corporate. Jadi keuntungannya benar-benar dirasakan oleh petani," kata Suyoto kepada Menteri.
Ia mengatakan, agro belimbing di Desa Ngringinrejo dulunya dikembangkan oleh segelintir orang meski telah lama eksis namun tidak ada tanda bergeliat, seiring dengan sentuhan teknologi kini makin dikenal dikhalayak ramai. Naiknya pamor agro wisata belimbing Ngringinrejo ini tidak lepas dari kunjungan beberapa tamu penting dari luar Bojonegoro baik dalam maupun luar negeri.
"Berkaca dari agro wisata belimbing ini maka kini para pelaku usaha baik kuliner maupun lainnya hendaknya siap memanfaatkan jaringan teknologi maupun konektivitas. Dengan begitu, naik kelas menjadi pilihan yang tidak bisa ditolak lagi oleh pelaku usaha di Bojonegoro," ujarnya.
Petani blimbing, Sutimah mengaku senang dengan kehadiran Menteri BUMN. Ia berharap, kebun wisata blimbing itu bisa dipromosikan ke tingkat nasional. Harapannya, blimbing dari Bojonegoro ini bisa memasok kebutuhan buah-buahan untuk masyarakat. Harga blimbing Rp 5.000 per kilogram.
"Saya senang kalau ada pejabat datang di sini, semoga bisa mengangkat wisata blimbing ini," kata Sutimah yang sudah menjadi petani blimbing sejak tahun 1984 ini.
Penulis: Iksan Fauzi