Sulut Butuh Pemimpin yang Paham Strategi Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bakal memegang posisi kunci di Indonesia Timur beberapa tahun ke depan
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bakal memegang posisi kunci di Indonesia Timur beberapa tahun ke depan. Posisisnya yang berada di bibir Pasifik, Sulut juga bisa menjadi pusat pengembangan ekonomi Indonesia timur, terutama untuk sektor pariwisata, kelautan dan pertanian.
Hal ini diungkapkan oleh pengamat ekonomi nasional, Anton J Supit. Menurutnya, Sulut membutuhkan pemimpin yang memahami strategi pembangunan, piawai serta urusan lobi sekaligus punya jaringan yang luas. Menurutnya, Olly Dondokambey merupakan figur yang mumpuni membangun Sulut.
Apa yang dikemukakan Supit, diungkap dalam diskusi yang digelar Tim Pemenangan Olly Dondokambey-Steven Kandou (OD-SK) di Sekretariat OD-SK Citraland Manado, Sulut Jumat (18/9/2015).
"Sebagai tokoh nasional dan putra asli Sulut, Pak Olly dikenal memiliki lobi dan jaringan yang luas. Ini jadi modal penting jika Pak Olly memang dipercaya rakyat menjadi gubernur Sulut,” katanya.
Dia menuturkan, peta perekonomian nasional terkini sedang melambat karena pengaruh ekonomi global. Menurutnya, pertumbuhan perekonomian nasional perlu ditopang daerah. “Indonesia Timur juga termasuk Sulut harus mengambil posisi strategis dalam pengembangan ekonomi nasional, sehingga kawasan Nyiur Melambai ini dapat menjadi kekuatan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Ditegaskan, sektor yang sangat cocok untuk dikembangkan di Sulut adalah pariwisata. Apalagi, lanjutnya, pariwisata kini menjadi salah satu industri terbesar di dunia.
"Sektor pariwisata harus menjadi prime mover bagi sektor-sektor lain sehingga perekonomian Sulut dan Indonesia Timur secara keseluruhan akan semakin berkembang," imbuhnya.
"Namun dalam konteks pariwisata harus dilihat prasyarat-prasyarat penunjang seperti infrastruktur, kesiapan SDM, mindset dan perilaku budaya, sehingga pengembangan pariwisata benar-benar terwujud dan bukan sekadar slogan semata," katanya lagi.