"Apa Salah Suami Saya Sampai Ditembak?"
Keluarga menuntut balas agar Pangdam I Bukit Barisan tetap menghukum Kopda UN yang telah menembak dada Rendi sampai tewas.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Keluarga tetap meminta Kopda UN dihukum sesuai perbuatannya setelah menembak M Rendi (23), tak peduli Detasemen Polisi Militer I/5 Medan berupaya damai dan memberi santunan.
"Kami keluarga minta agar pelaku tetap dihukum. Kami meminta Pangdam (I/BB) agar menindak tegas pelaku, karena dia sudah menghilangkan nyawa suami saya," ujar Beby Sulini (21), istri almarhum Rendi, Selasa (22/9/2015) siang.
Apa yang dilakukan Kopda UN seharusnya tidak terjadi. Sebab, jika alasannya melerai, Kopda UN cukup memisahkan mereka yang bersiteru bukan justru menembak.
"Apa salahnya kalau tidak ditembak? Ini sampai jebol dada suami saya ditembak tentara itu," kata perempuan yang sedang mengandung itu.
"Siapalah yang bakal ngasih makan anak saya nanti? Padahal selama ini cuma suami saya yang menafkahi saya."
Kepala Penerangan Kodam I/BB, Kolonel Inf Enoh Solehudin ketika dikonfirmasi Tribun Medan, belum banyak memberikan keterangan tapi ia memastikan pelaku akan ditindak.
"Sekarang masih ditahan di Denpom. Ya, kita lihat hasil penyelidikannya bagaimanalah," kata Enoh singkat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.