Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kebakaran Hutan Merapi Ancam Habitat Macan Tutul

Ekosistem Merapi yang terjaga baik menjadi satu hal yang mendukung keberlangsungan hidup macan tutul jawa.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Kebakaran Hutan Merapi Ancam Habitat Macan Tutul
AFP
ILUSTRASI MACAN TUTUL: Dalam foto ini terlihat seekor macan tutul menerkam seorang polisi di sebuah desa di Bengal Barat India pada 2011. Polisi akhirnya menembak mati hewan buas itu. Semakin sempitnya habitat hidupnya membuat hewan-hewan buas di India kerap memasuki perkampungan. 

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Ekosistem Merapi yang terjaga baik menjadi satu hal yang mendukung keberlangsungan hidup macan tutul jawa. Beberapa kawasan masih hijau, terutama yang tak terdampak serius erupsi pada 2010.

Kawasan hutan tersebut adalah kawasan hutan Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, kawasan hutan Plawangan Turgo, Kecamatan Pakem, Sleman dan Gunung Bibi, Boyolali. Daerah ini pula yang dahulu digunakan untuk mengungsi satwa-satwa liar di Merapi.

Benar saja, sebagai contoh kawasan hutan Tegalmulyo yang menjadi salah satu titik tempat survei keberadaan macan tutul Merapi, hutan di kawasan tersebut masih sangat baik.

Hal ini terlihat saat Tribun Jogja mengikuti survei tim Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) pekan kemarin di hutan yang masuk wilayah Kabupaten Klaten ini.

Saat Tribun Jogja bersama tim TNGM menelusuri jalur pendakian Sapuangin, Tegalmulyo, pekan kemarin, hutan di sana masih sangat terjaga.

Selepas permukiman penduduk, hutan yang masuk kawasan Taman Nasional langsung menyambut, masih hijau dan terjaga, itulah kesan Tribun Jogja saat melewati setiap jengkal hutan.

Semakin tinggi, semakin rapat hutan dengan jenis vegetasi yang berbeda-beda. Berbagai macam tumbuhan ada di sana. Termasuk tumbuhan-tumbuhan yang menjadi sumber pakan satwa liar.

BERITA REKOMENDASI

Menurut Kepala Resort TNGM Kemalang, Arif Sulfiantono kawasan hutan Tegalmulyo terjaga dengan bagus dan banyak dihuni oleh satwa-satwa liar.

Meski begitu, ancaman bagi habitat satwa-satwa di daerah tersebut tetaplah ada. Ancaman nyata di Hutan Tegalmulyo adalah potensi terjadinya kebakaran hutan.

"Kalau di Tegalmulyo ancamannya dari bahaya kebakaran hutan yang diakibatkan warga yang membakar tumbuhan gulma yang mematikan rumput mereka. Masyarakat mencari rumput sampai pos 2, saat musim kemarau," ujar Arif Sulfiantono.

Memang benar apa yang diutarakan Arif, pengamatan Tribun Jogja di beberapa titik di sepanjang jalur pendakian yang juga digunakan oleh warga untuk mencari rumput untuk ternak mereka ditemukan bekas-bekas kebakaran gulma. Jika tidak terkontrol, bisa saja itu menjadi penyebab kebakaran hutan.

Untuk daerah lain, seperti di Dukun dan Srumbung Magelang ancaman yang ada adalah dari penambangan pasir dan perburuan satwa.


Gunung Bibi Masih Terjaga

Sementara itu, kawasan hutan lain yang diyakini menjadi habitat macan tutul adalah gunung Bibi. Di sana hutan masih terjaga dan itulah yang menyebabkan rantai makanan yang menempatkan macan tutul sebagai top predator masih ada.

"Gunung Bibi masih bagus. Dulu hutan itu bekas kawasan Perhutani, sebelum ada Taman Nasional hutan yang ada di sana dirambah. Namun upaya preventif yang dilakukan berhasil," ujar Kepala Sub Bagian Tata Usaha TNGM, Tri Atmojo.

Bahkan, gunung Bibi dicalonkan untuk menjadi zona inti di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Salah satu yang mendasari gunung Bibi dicalonkan menjadi zona inti adalah vegetasi yang masih sangat bagus.

Sistem zonasi adalah sistem pengelolaan taman nasional di Indonesia. Zonasi juga merupakan salah satu pendekatan pengelolan kawasan konservasi. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas