Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sikat Habis 686 Lubang Tambang Emas Liar di Bogor

Dari pendataan, dari 686 lubang yang aktif dipakai sebagai akses oleh gurandil sebanyak 117 lubang atau lekuk tanah.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Sikat Habis 686 Lubang Tambang Emas Liar di Bogor
KOMPAS.com/Ramdhan Triyadi Bempah
Kepulan asap dari sisa-sisa bangunan penambang emas ilegal yang dibakar di Kampung Ciguha, Gunung Pongkor, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor., Sabtu (19/9/2015). Tim gabungan Polres Bogor melakukan penertiban terhadap para pelaku penambang emas tanpa izin (PETI) di areal pertambangan emas PT Aneka Tambang (Antam). 

Tribunnews.com, Bogor Pertambangan emas liar di Bogor yang membahayakan pekerja dan merugikan negara ditertibkan.

Hingga Sabtu (19/9), 108 lubang dari target 686 lubang galian emas liar di area PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor, Bogor, ditutup.

Penutupan lubang galian liar itu hasil kerja 2.799 petugas gabungan, termasuk polisi, polisi hutan, dan TNI, yang terlibat dalam operasi pemberantasan pertambangan emas tanpa izin (PETI).

Tujuan operasi yang dimulai pada Jumat lalu itu ialah menutup liang ilegal buatan petambang tanpa izin (gurandil) di area Aneka Tambang (Antam), tepatnya di Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kawasan itu sekitar 60 kilometer barat daya Kota Bogor dan sebagian berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

Dari pendataan, dari 686 lubang, yang aktif dipakai sebagai akses oleh gurandil sebanyak 117 lubang atau lekuk tanah. Petugas juga menutup akses gurandil ke lokasi galian liar.

"Sikat habis," kata Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Suyudi Ario Seto, selaku pemimpin operasi gabungan, saat dihubungi, Sabtu.

BERITA REKOMENDASI

Sabtu, petugas gabungan juga membongkar Kampung Ciguha, tempat tinggal gurandil sekaligus basis operasi PETI selama 22 tahun terakhir. Ciguha berada di dalam kawasan eksploitasi emas, 21 km dari kantor PT Antam Pongkor.

Di Ciguha, petugas membongkar 742 saung pengolahan emas dan 20 warung sekaligus tempat pelacuran. Petugas menyita 3.803 mesin gelundung (pengolah bongkah material emas yang menggunakan merkuri), 6 tabung elpiji ukuran 3 kilogram, 2 kompor gas, dan 1 generator set.

352 orang tewas

Dari laporan Antam, menurut Suyudi, PETI menimbulkan kerugian material Rp 1 triliun per tahun. "Dahulu mereka leluasa mencuri, bahkan berani melawan petugas, karena bisa minta dukungan pihak tertentu. Sekarang, saya didukung penuh Kepala Polda Jabar, Kepala Polri, Menteri BUMN, dan Wakil Presiden. Mereka melawan, saya tindak tegas," katanya.

Sesuai data, selama 22 tahun gurandil beroperasi, sudah 352 orang tewas tertimbun lubang galian atau kehabisan oksigen. Banyak juga korban terluka. Mereka mengabaikan keselamatan diri demi menghidupi keluarga. Praktik PETI di area Antam juga dianggap pencurian aset negara.


General Manager PT Antam UBPE Pongkor I Gede Gunawan mengatakan, liang itu dibuat pada malam hari melalui jalur yang berbatasan dengan permukiman warga. Saat dihalau, gurandil tak segan melukai petugas. Kawasan operasi seluas 6.000 hektar menyulitkan petugas mengantisipasi PETI.

Arif Firmanto, Juru Bicara Antam UBPE Pongkor, menambahkan, di Ciguha diperkirakan ada 57.000 mesin gelundung. Menjelang operasi, sekitar 51.000 gelundung diamankan. (BRO)

____________________

* Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 September 2015, di halaman 15 dengan judul "686 Galian Akan Ditutup".

Sumber: KOMPAS
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas