Petani Hampir Putus Asa Harga Melon di Kediri Terjun Bebas
Petani buah melon di Kediri, Jawa Timur, mengeluh produk mereka susah dijual, imbasnya mereka terpaksa menurunkan harga.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Didik Mashudi
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Petani buah melon di Kediri, Jawa Timur, mengeluh produk mereka susah dijual, imbasnya mereka terpaksa menurunkan harga.
"Sejak seminggu terakhir harga buah melon di tingkat petani anjlok dari Rp 6.000 menjadi Rp 3.500 per kilogram," ungkap Daryono (45), petani buah melon dari Desa Cengkok kepada Surya, Selasa (22/9/2015).
Para petani menyalahkan imbas rupiah yang melemah atas dolar Amerika Serikat. Ia menduga menguatnya dolar membuat daya beli masyarakat menjadi turun, sehingga warga jarang membeli buah melon.
"Pertimbangan masyarakat daripada membeli buah melon, uangnya untuk membeli beras yang merupakan kebutuhan pokok," ungkap Daryono sambil menambahkan jika harga jual buah melon turun hampir separuh.
Menurut dia saat musim kemarau mestinya harga melon meningkat. Melorotnya harga buah melon menjadi tidak sebanding dengan biaya produksi untuk merawat tanaman.
"Sekarang hasil panen hanya impas saja untuk biaya merawat tanaman dan membeli pupuk. Banyak petani buah yang mengeluh, tapi kami harus mengadu kemana," ungkap dia.
Penjelasan senada dikemukakan Mulyadi (55), petani buah melon. "Padahal untuk mengolah tanaman banyak petani yang mengambil utang di koperasi," ujar Mulyadi.
Setelah hasil panen, harga buah melon anjlok sehingga petani enggan merawat tanamannya. "Sekarang maju kena, mundur kena. Untuk merawat tanaman butuh biaya, sementara jika dibiarkan eman-eman," tuturnya.
Menyikapi kondisi saat ini petani berharap pemerintah memberikan perhatian dan solusi agar harga buah melon tak jatuh. Apa yang dirasakan Mulyadi dan Daryono mewakili keluhan hampir semua petani buah.