Demi Alquran yang Hilang, Bocah Asal Ngaglik Rela Jualan Kue Keliling
Sebelumnya, tas berisi Alquran milik Rizal hilang saat ditinggal di musala. Padahal Rizal sedang menghafal Alquran atau tahfidz.
Editor: Robertus Rimawan
Rizal bersikeras ingin tetap jualan demi membantu kedua orang tuanya. Ia sadar, kedua orang tuanya mesti bekerja keras untuk menghidupi keluarga.
Berbeda dengan anak-anak pada umumnya yang senang bermain di luar, Rizal lebih senang menghabiskan waktu di rumah membaca buku atau majalah.
"Saya tidak suka keluyuran. Saya lebih suka membaca buku dan majalah. Ya memang majalah bekas tapi kan bisa menambah ilmu," katanya.
Ia mengaku bercita-cita ingin menjadi tentara . Cita-cita ini terilhami oleh sang kakek yang pensiunan tentara dengan pangkat terakhir Letnan Satu.
"Cita-cita saya ingin jadi tentara. Kakek dulu juga tentara," ucapnya.
Dimarahi
Johansyah bercerita, di hari-hari pertama jualan saat kelas 2 SD dulu, Rizal pernah pulang sambil menangis. Ia dimarahi orang karena sepanjang jalan berteriak menjajakan dagangannya, "Sandwich... Sandwich... Sandwich... Sandwich."
Johansyah lantas mendatangi orang yang memarahi putranya. Ia minta orang itu mengerti niat Rizal berjualan.
Saat itu, kata Johansyah, selain ingin membantu orang tua, Rizal berjualan karena ingin membeli tas sekolah dan Alquran.
Sebab sebelumnya, tas berisi Alquran milik Rizal hilang saat ditinggal di musala. Padahal Rizal sedang menghafal Alquran atau tahfidz.
"Niatnya mau menabung beli tas dan Alquran. Sekarang ia sudah mampu menghafal 2 juz dan 7 surat Alquran," kata Johansyah. (*)