Dolar Naik, Penumpang Garuda ke Luar Negri Malah Bertambah
Meskipun begitu, traveler yang liburan ke luar negeri menggunakan maskapai Garuda Indonesia justru meningkat.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang telah menembus lebih dari Rp 14 ribu membuat pelancong enggan bepergian ke luar negeri. Kondisi itu pun dikeluhkan beberapa pengusaha agen perjalanan.
Meskipun begitu, traveler yang liburan ke luar negeri menggunakan maskapai Garuda Indonesia justru meningkat.
General Manager PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Semarang, I Wayan Supatrayasa, mengatakan pada semester satu tahun ini kunjungan ke luar negeri cenderung meningkat dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya.
"Semester satu posisinya cenderung meningkat. Dari Semarang ke luar Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 25 persen. Dibandingkan semester sama di tahun sebelumnya," ucapnya saat press conference di Hotel Aston Semarang, Jumat (25/9/2015).
Menurut I Wayan, kondisi ekonomi sekarang memang tidak stabil, namun kalau dilihat dari tren selama semester pertama tahun ini, animo traveling malah menunjukkan peningkatan, khususnya Garuda Indonesia.
Ia pun optimistis penjualan pada semester dua lebih bagus ketimbang semester pertama. Karena pada semester kedua banyak hari besar serta tahun baru yang memungkinkan traveller berlibur ke luar negeri. Selain itu diharapakan pada semester kedua nilai rupiah stabil.
Pameran seperti Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) yang akan diadakan 2-4 Oktober 2015 di Paragon Mal Semarang juga dianggap sangat membantu traveller. Pastinya untuk berburu tiket promo berbagai destinasi di luar hingga dalam negeri.
Pada pameran kali ini, ia pun memanfaatkan kondisi naiknya dolar dengan memaksimalkan pasar atau penerbangan domestik.