Kebakaran Terparah, Lereng Gunung Lokon Terbakar Sampai Puncak
Yang ditakutkan warga, terutama yang bermukim di Kelurahan Wailan, Kecamatan Tomohon Utara adalah dampak pasca kebakaran tersebut
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TOMOHON - Warga yang bermukim di kaki Gunung Lokon tak resah api akan merembet hingga perkebunan, bahkan pemukiman, Jumat (25/9/2015). Sebab jarak titik api di lereng Gunung Lokon masih jauh.
Yang ditakutkan warga, terutama yang bermukim di Kelurahan Wailan, Kecamatan Tomohon Utara adalah dampak pasca kebakaran tersebut.
"Kami di sini bisa kena banjir jika hujan lebat. Kan pohon-pohon di atas sudah tak ada lagi," ujar seorang kakek yang ditemui Tribun Manado (Tribunnews.com Network), yang mengaku bernama Daniel Polii (71), Kamis (24/9/2015) sore.
Daniel yang biasa dipanggi Ien ini mencoba mengingat-ingat kapan rumahnya dilanda banjir, saat hujan melanda, pasca kebakaran Lokon.
"Saya lupa tepatnya kapan, tapi itu sudah tahun 2000-an," kenangnya.
Waktu itu, Opa Ien menceritakan, banjir mencapai pinggang orang dewasa.
"Dulu di rumah itu, airnya sampai ke pinggang," ujarnya sambil menunjuk sebuah rumah, dan mengukur ketinggian air di pinggangnya.
Bukan baru kali ini lereng Gunung Lokon terbakar. Ini sudah kesekian lainnya, setiap kali kemarau panjang melanda.
Namun kali ini dinilai adalah yang terparah dalam beberapa waktu terakhir ini.
"Setiap kali kemarau panjang, ada kebakaran. Tapi dulu tak sampai puncak, baru kemarin dia sampai puncak. Kebakaran ini jadi yang terparah selama ini," ujar Opa Ien.
Senada dikatakan sejumlah warga Kelurahan Kayawu.
"Ini termasuk kebakaran yang besar," ujar Yohana Manopo didampingi Yulin Moningka dan Elsye Defrete. (Tribun Manado/Finneke Wolajan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.