Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ternyata Penjaga Masjid Ini Sudah Cabuli 17 Anak

Pelaku dalam memuluskan perbuatannya, berpura-pura mengajar ngaji anak-anak, setelah korbannya percaya, barulah perbuatan tidak terpuji itu dilakukan.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Ternyata Penjaga Masjid Ini Sudah Cabuli 17 Anak
net
Ilustrasi tahanan 

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kepolisian Sektor Timur, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, menyatakan, anak-anak yang menjadi korban pencabulan tersangka Is, hingga saat ini sudah 17 orang dari sebelumnya 15 orang.

Kapolsek Pontianak Timur, Kompol Alber Manurung di Pontianak, Minggu, mengatakan sejak tersangka berinisial Is ditangkap, pihaknya terus melakukan pendalaman, terhadap pengakuan tersangka.

"Dari pengakuannya, ada beberapa tempat kejahatan itu dilakukan, sehingga kemungkinan besar korbannya bisa saja bertambah, karena tersangka yang sering berpindah-pindah tempat tinggal, untuk itu kami butuh peran serta masyarakat untuk melaporkan kalau melihat atau mendengar tindakan pelaku sebelumnya," ungkapnya.

Alber mengatakan terbongkarnya perbuatan pelaku pencabulan terhadap anak-anak yang semua laki-laki itu, setelah salah seorang orang tua yang anaknya menjadi korban pencabulan melaporkan kepada polisi.

Pelaku dalam memuluskan perbuatannya, berpura-pura mengajar ngaji anak-anak, setelah korbannya percaya, barulah perbuatan tidak terpuji itu dilakukan.

"Pelaku juga mengancam korbannya, bahkan ada yang sudah digigitnya, serta menakut-nakuti korbannya, kalau dia (pelaku) bisa membuat orang tua korban mati, kalau korbannya tidak mengikuti kemauannya," ungkap Alber.

Is, pelaku pencabulan, lahir di Desa Madu Sari, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya, pelaku selama ini menjadi penjaga salah satu masjid di Pontianak.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Is pelaku pencabulan mengakui perbuatannya, dan telah mencabuli belasan anak laki-laki sejak dia tinggal di masjid tersebut tahun 2014.

Dia mengaku dirinya juga pernah menjadi korban pencabulan saat duduk dikelas 1 SMA di Jawa. (antara)

Sumber: Antara
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas