Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Butuh 3 Jam Jalan Kaki ke Lokasi Jatuhnya Aviastar

Untuk sampai di Ulu Salu, lokasi yang dilaporkan tempat Aviastar jatuh, tim membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam perjalanan berjalan kak

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Butuh 3 Jam Jalan Kaki ke Lokasi Jatuhnya Aviastar
TRIBUN TIMUR/TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Brigjen Marinir Ivan Ahmad Titus (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan saat melakukan Konferensi pers terkait penemuan pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM di Media Center Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulsel, Senin (5/10/2015) malam. Dalam keterangannya, pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM yang hilang kontak pada Jumat (02/10) 2015 telah ditemukan di Gunung Latimojong, Dusun Ulu salu, Desa Gamaru, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

Tribunnews.com, Makassar - Tim gabungan untuk mencari pesawat Aviastar, merencanakan untuk mengangkut korban dari lokasi jatuhnya pesawat di Dusun Paragusi, Desa Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

"Senin malam ini kami berangkat menuju lokasi. Kemungkinan tiba besok (Selasa) di Belopa, karena medan cukup jauh dan hanya bisa dilalui berjalan kaki," kata anggota Potensi SAR, Antariksa Rizal saat dihubungi dari Makassar, Senin (5/10/2015) malam.

Ia menuturkan, untuk sampai di Ulu Salu, lokasi yang dilaporkan tempat Aviastar jatuh, tim membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam perjalanan berjalan kaki dari Belopa, Kabupaten Luwu.

Dalam perjalanan menuju lokasi, Rizal mengatakan, kemungkinan besar akan dilakukan proses pengangkutan berdasarkan laporan yang masuk. Laporan itu menyebut bahwa pesawat yang membawa 10 orang tersebut telah ditemukan tim gabungan sebelumnya.

"Laporan sudah positif, tim gabungan bersama sejumlah jurnalis ikut ke lokasi. Kemungkinan bila korban ditemukan akan dilakukan evakuasi secepatnya," kata Ketua Regu tim SAR itu.

Menurut dia, pihaknya telah melakukan penyisiran bersama timnya melalui jalur darat bersama SAR Resque Unit I di Kecamatan Bastem Utara, perbatasan Kabupaten Luwu-Palopo, Sulsel. Ini adalah lokasi tempat pesawat tersebut putus kontak.

"Kami masih dalam perjalanan menuju lokasi, kepastian evakuasi akan kami sampikan nanti," ucapnya melalui sambungan telepon.

Berita Rekomendasi

Tim gabungan terdiri dari Basarnas Makassar, SAR UNM, Paskhas AU, Otband Andi Djemma, Makassar Rescue, SAR Antariksa, SAR Pinrang, Dompet Duafa, BPBD LUwu Utara, PMI Lutra, ORARI, Polres Luwu Utara, Kodim 1403 dan RSUD Andi Djemma.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar memastikan pesawat Twin Otter Aviastar sudah ditemukan di pegunungan Latimojong, tepatnya Bukit Pajaja, Desa Ulusalu, Kabupaten Luwu.

"Saya dapat informasi dari Kapolres Luwu bahwa pesawatnya sudah ditemukan dan saya sudah laporkan ke Kabasarnas. Kemungkinan korban meninggal semua," kata Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar melalui sambungan teleponnya di Makassar, Senin.

Dia mengatakan pesawat Aviastar yang ditemukan oleh Kapolres Luwu AKBP Adex Yudiswan bersama warga dan tim SAR gabungan itu sudah hancur. Perwira tinggi ini menyatakan telah berangkat ke lokasi penemuan pesawat tersebut untuk melihat langsung.

Pesawat Aviastar hilang kontak sekitar pukul 14.36 Wita dalam perjalanan menuju Makassar, 11 menit setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Jumat (2/10/15). Pesawat tersebut mengaangkut 10 penumpang.

Pesawat jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 dinakhodai Capt Iri Afriadi dengan Co Pilot Yudhistira serta teknisi Sukris. Smentara tujuh penumpang lainnya yakni Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi Arqam, M. Natsir, Afif (bayi 1 tahun), Raya Adawiah (balita 3 tahun).

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas