Di Depan Dalang Keturunan Tionghoa, Tri Rismaharini Diminta 'Nyinden'
Calon wali kota Surabaya, Tri Rismaharini, menghadiri acara sedekah bumi warga Kapasan Dalam Surabaya, Kamis (8/10/2015).
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Surabaya - Calon wali kota Surabaya, Tri Rismaharini, menghadiri acara sedekah bumi warga Kapasan Dalam Surabaya, Kamis (8/10/2015).
Dalam acara yang dimeriahkan dengan pergelaran wayang kulit tersebut, warga meminta Risma untuk "nyinden".
Permintaan warga itu muncul karena saat memberikan sambutan, Risma menunjuk ke arah lima orang sinden yang duduk berjajar di atas panggung wayang kulit. "Kalau nyinden saya bisa," kata Risma sambil berkelakar.
Menyambut perkataan Risma, warga secara spontan meminta Risma untuk menampilkan kepiawaiannya "nyinden. Namun Risma hanya tertawa mendengar permintaan warga itu.
Ucapan Risma soal sinden, berawal dari kekagumannya pada dalang wayang kulit yang bukan asli keturunan Jawa. Sang dalang adalah warga keturunan Tionghoa bernama Ki Sabdo Sutejo yang nama aslinya adalah Te Boen Liong.
Risma mengaku kagum dengan kefasihannya bertutur menggunakan bahasa Jawa halus. "Saya saja nggak bisa (bahasa Jawa halus), tapi kalau nyinden saya bisa," tutur Risma.
Saat duduk di sekolah dasar, Risma memang aktif berkegiatan seni seperti menari dan bernyanyi tembang bahasa Jawa ala sinden. Dalam sambutannya, Risma mengatakan dia sangat mengapresiasi warga keturunan Tionghoa di Jalan Kapasan Surabaya, dalam yang melestarikan budaya sedekah bumi.
"Ini luar biasa, orang Jawa di Surabaya sendiri saja jarang yang melakukan sedekah bumi," ujar calon wali kota petahana yang diusung PDIP ini.
(Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)