TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ditemukannya bantalan kursi Helikopter PK BKA, di Nainggolan, Samosir, pada Senin (12/10) petang, membuat tim SAR gabungan memfokuskan pencarian di daerah tersebut.

Sekitar 400 orang tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri dan masyarakat sipil dikerahkan untuk menyisir Danau Toba dan pulau Samosir.

"Hari ini kami fokuskan pencarian di Selatan Pulau Samosir atau daerah Nainggolan dan Onan Runggu," ujar Deputi Operasi Basarnas, Mayjen TNI Heronimus Guru, Selasa (13/10/2015).

Bantalan kursi yang ditemukan berwarna biru dan terdapat tulisan di bagian bawahnya "Sicma Aeoro Seet/Recticel.‎ Kursi tersebut ditemukan oleh warga dan telah di evakuasi ke Posko SAR di Onan Runggu.

"Baru kursi (yang ditemukan), tidak ada lagi," katanya.

Dalam pencarian tersebut Tim SAR mengerahkan Rigit Inflatable Boat (RIB) untuk menyisir perairan Samosir, terutama setelah ditemukannya jok atau bantalan kursi di dekat bibir pantai. Meskipun demikian Tim SAR belum bisa memastikan apakah helikopter dan para awaknya Jatuh ke perairan atau tidak.

Seperti diberitakan sebelumnya, helikopter carteran dilaporkan hilang di Sumatera Utara (Sumut), Minggu (11/10).

Helikopter jenis EC 130 PK-BKA tersebut milik Penerbangan Angkasa Semesta (PT PAS) rute Samosir-Kualanamu. Helikopter hilang kontak sejak pukul 11.30 Wib.

Di dalam helikopter terdapat lima orang. Terdiri dari satu orang pilot, satu teknisi, dan tiga orang penumpang.‎