TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Ada saja risiko jika polisi sedang memburu dan meringkus tindak pidana kriminal.

Kejadian lucu dialami anggota Polsek Sukodadi, Brigadir Bagus Evan, dari lima anggota yang sedang menggerebek perjudian di Desa Pajangan, Selasa (13/10/2015).

Brigadir Bagus Avan menjadi korban kecelakaan terperosok masuk jamban pembuangan kotoran sapi (tinja basah) terbuka milik warga saat sedang melompat untuk menangkap para penjudi.

"Saya tidak tahu kalau di belakang itu ada tempat pembuangan teletong (tinja--red) sapi begitu banyak dan dalam," ungkap Bagus kepada Surya (Tribunnews.com Network), Selasa (13/10/2015).

Akibatnya, sang polisi yang mantan ajudan kapolres ini belepotan tinja basah sapi. Sementara sepatu yang dipakai Bagus juga tertinggal di kedalaman jamban kotoran sapi.

Celana dan baju dinas yang dikenakan Bagus juga penuh tinja.

"Saya itu lompat karena mau menangkap dua pelaku. Tapi syukur, meski harus mengalami kecelakaan menjijikkan tetap
berhasil menangkap," kata Bagus.

Tak pedulikan seluruh pakaiannya belepotan tinja, Bagus langsung menggelandang dua tersangka menuju mobil patroli pikap milik polres.

Bahkan saat menaiki mobil patroli, Bagus Avan cuek duduk di jok mobil mengamankan dua tersangka.

Sementara anggota lainnya juga berhasil mengamankan 8 pelaku lainnya. Karena rumah Bagus jauh dan tidak memungkinkan untuk ganti baju, terpaksa di Polsek ganti pakaian preman, kaos panjang warna merah dan mengenakan sarung motif kotak-kotak warna biru.

Insiden yang dialami Bagus ini menjadi perhatian Kapolsek Sukodadi, Iptu Beni Ulang dan anggota lainnya.

"Alhamdulillah tetap berhasil mengamankan para tersangka," ungkap Beni Ulung.

Kini para tersangka judi kartu domino, Suparmo (65), Suharsono (55), Bakti (55), Supandi (35), Hadi Irawan (30), Ali Supriyadi (35).

Sedang 4 lainnya yang berhasil kabur dan kini ditetapkan Daftar Pencarian Orang (DPO), diantaranya, Kholil (45), Suparman (56), Imam Jayuli (29), dan Eko umur (25). Sedangkan BB yang diamankan, berupa dua set kartu domino, uang Rp 472 000.

"Para tersangka kita jerat pasal 303 KUHP," ungkap Beni Ulang.