Laporan wartawan Tribun Kaltim, Rudy Firmanto

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN  -  Secarik kertas penuh coretan tangan yang dibuang korban pelecehan, Melati (nama samaran) berhasil mengungkap kejahatan Kai.

Karena takut ketahuan orang tuanya, bocah 11 tahun itu membuang secarik kertas yang berisi curahan perasaan atas apa yang ia alami.

Kertas itulah yang menjadi bukti awal kejahatan pelecehan seksual yang dilakukan IM alias Kai (60).

Tuti (nama samaran) orang tua korban mengatakan, pada awalnya ia meneukan kertas lusuh sewaktu menyapu lantai.

Ia pun membuka kertas tersebut, ternyata tulisannya penuh dengan kata yang banyak menyebutkan nama Kai.

"Kalimatnya menunjukkan perlakuan yang tak pantas diterima seoarang anak kecil," katanya dengan suara serak.

Setelah membaca isi kertas tersebut, ia tak langsung menamyakan kepada si anak, melainkan sempat disimpan karena ada urusan pekerjaan yang tak bisa ditinggal.

"Jadi pas ketemu disimpan dulu, karena harus pergi keluar kota ada pekerjaan, sepulangnya dicari kertas tersebut sudah tidak ada," ujarnya.

Barulah setelah pulang ia menanyakan langsung pada Melati mengenai surat tersebut.

Awalnya Melati tak mengaku dan terus menangis, tapi pelan-pelan dibujuk akhirnya mengaku kertas tersebut telah dibuang di jurang seberang rumah.

Malam itu juga langsung mencari kertas tersebut bermodalkan senter, akhirnya ketemu walaupun dalam kondisi telah disobek, sehingga untuk bisa baca isinya harus dirangkai terlebih dahulu.

"Sedih saya dengan pengakuan anak sendiri sudah diperlakukan seperti itu," katanya.

Akhirnya tulisan tersebut dijadikan bukti dan dasar untuk melaporkan IM alias Kai ke Polisi.

Seperti diberitakan sebelumnya IM alias Kai (60) ditangkap anggotan Unit PPA Polres Balikpapan setelah mendapat laporan sebanyak tiga anak perempuan mengaku telah diperlakukan tak senonoh yang notabene masih tetangga dekat pelaku. (*)