Sudah Saatnya UKM Geluti Model Bisnis Digital
Pelaku UKM di Indonesia sudah saatnya hijrah dari model bisnis tradisional ke digital untuk meningkatkan daya saingnya.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SANUR - Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia sudah saatnya hijrah dari model bisnis tradisional ke digital untuk meningkatkan daya saingnya.
"Pada 2013, UKM berkontribusi sekitar 60 persen bagi Gross Domestic Product (GDP) Indonesia. Untuk lebih memperkuat daya saing, sudah saatnya pelaku UKM hijrah ke digital (goes digital) karena teknologi bisa membuka banyak peluang," ungkap Direktur Enterprise dan Businesss Services Telkom Muhammad Awaluddin kala menjadi pembicara di ajang Global Advanced Research Conference on Management and Business Studies (Garcombs) 2015 di Sanur, Bali, Rabu (14/10) malam.
Menurutnya, untuk mendorong UKM bisa Goes Digital dibutuhkan beberapa hal seperti peningkatan akses broadband, transformasi pelaku UKM menjadi pebisnis digital, memperluas pembayaran elektronik, memperluas akses ke layanan keuangan, dan memperluas layanan e-Government.
"Hal yang paling penting adalah meningkatkan Digital Literacy di pelaku usaha tentang manfaat dari teknologi itu bisa meningkatkan kemampuan dan peluang bisnisnya. ini Tak mudah. Anda boleh survei, dari 100 pelaku UKM, maksimal hanya ada 4 yang menerapkan model bisnis digital secara penuh. Artinya, peluang untuk tumbuh masih besar karena pembangunan infrastruktur broadband juga tengah berkembang," kata pria yang memanfaatkan kesempatan itu mengenalkan buku terbarunya, "Digital Entrepreneurshift".
Dikatakannya,dalam membawa UKM hijrah ke digital mengadopsi konsep Pentahelix Academician–Business–Community– Government-Media (ABCGM) hal yang layak dilakukan.
Di konsep ini akademisi berperan sebagai konseptor seperti melakukan standarisasi model bisnis, sertifikasi, dan lainnya.
Business player sebagai enabler dengan menghadirkan infrastruktur ICT, Media menjalankan peran sebagai expander, komunitas untuk akselerator, dan pemerintah sebagai regulator.
"Konsep ini bisa menghasilkan simfoni yang efisien, produktif, dan lingkungan sosial yang kompetitif melalui utilisasi ICT. Filosofi dari konsep ini adalah kita harus berjalan bersama membangun eksosistem UKM Goes Digital karena ini perjalanan yang ditempuh jauh. Tak bisa satu komponen berjalan sendiri, kuncinya kita harus berpola pikir positif. Dalam buku saya katakan, pola pikir positif adalah energi utama untuk suksesnya seorang pengusaha," tuturnya.
Sementara itu, Founder IndoTelko Forum yang juga menjadi Editor di Buku "Digital Entrepreneurshift" Doni Ismanto Darwin menambahkan, keinginan dari Muhammad Awaluddin untuk membagi ilmu ala korporasi ke dunia UKM sebagai upaya meningkatkan literacy digital bagi pelaku UKM.
"Pak Awal sudah bergelut lama mendorong UKM untuk Goes Digital, bahkan jauh kala salah satu raksasa internet dunia mulai serius menggarap segmen ini di Indonesia. Sekarang banyak operator ikut juga masuk menggarap segmen TI di UKM. Kehadiran buku ini menunjukkan sosok Awaluddin memang ingin mewujudkan Konsep Pentahelix ABCGM itu karena tak pelit membagi jurusnya," katanya.