Tiap Bulan, Tercatat 1.000 Kasus ISPA di Bangkalan
Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Bangkalan dalam setiap tahunnya terus meningkat.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Bangkalan dalam setiap tahunnya terus meningkat.
Bahkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan mencatat terdapat 1.000 lebih kasus baru ISPA dalam setiap bulannya.
Penyakit ISPA disebabkan oleh jamur dan bakteri yang menyerang saluran pernafasan hingga menimbulkan infeksi.
Akibatnya, badan terasa pegal atau nyeri pada sendi, ingusan, sering mengalami batuk, sakit kepala, dan susah menelan serta bicara karena sakit pada tenggorokan.
"Musim kemarau, lingkungan pasti berdebu dan tidak sehat. Kami mencatat setiap bulannya ada 1.000 lebih kasus baru. Itu bukan pasien yang melakukan kontrol," ungkap Kepala Dinkes Bangkalan Aida Rachmawati, Jumat (16/10/2015).
Dari jumlah 1.000 lebih kasus baru itu, dijelaskannya, 30 persen di antaranya penderita ISPA pneumonia (radang paru). Biasanya radang paru ini menjangkiti anak usia balita.
"Kalau hanya ISPA di hidung dan tenggorokan tidaklah berbahaya. Kami mengantisipasi agar tidak pnemonia, itu yang lebih mengkhawatirkan," jelasnya.
Adapun ciri - ciri penderita pnemonia yakni pernafasan lebih cepat dari ukuran normal (1 menit 20 kali tarik nafas), nafas juga pendek, dan terjadi demam karena terinfeksi bakhteri.
"Jika sudah sesak sudah pasti kuku penderita pnemonia akan membiru. Jadi sebelum menyentuh fase pnemonia, kontrol rutin ketika terjadi masalah pada saluran pernafasan,," paparnya.
Untuk meminimalisir penderita ISPA, Aida Rachmawati menganjurkan penggunaan masker penutup mulut dan hidung ketika beraktifitas di lapangan. Terlebih di tempat berdebu.
"Tahun 2013 tercatat 13.307 penderita ISPA. Penderita meningkat di tahun 2014 yang mencapai 14.362. Sementara hingga Agustus tahun ini berjumlah 8.996 penderita," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.