TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Final Piala Presiden yang akan digelar Minggu besok, antara Persib VS Sriwijaya mendapat perhatian serius dari semua pihak. Selain karena acara final yang digelar di stadion GBK Jakarta, juga karena kedatangan ribuan bobotoh ke Jakarta yang notabene selalu berseteru dengan pendukung fanatik Persija The Jakmania.

Wakil Ketua Fraksi PDIP Jabar Waras Wasisto memaparkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Ketua DPRD DKI Prasetyo dan Wakil Gubernur DKI Djarot, agar menjaga keamanan pendukung Persib (bobtoh) selama berada di Jakarta.

"Saya sudah telepon Pak Prasetyo dan Pak Djarot, agar keamanan bobotoh dijamin. Hal ini mengingat Final Piala Presiden besok akan dihadiri Presiden Jokowi secara langsung, maka final besok harus berjalan baik dan lancar," ujarnya, Sabtu (17/10/2015).

Pihak Pemprov DKI sendiri siap menjaga keamanan bobotoh Persib saat di Jakarta besok.

"Pak Wagub Djarot sudah saya telepon juga, meminta agar keamanan masyarakat Jabar di Jakarta dijaga. Karena ini ajang prestasi, bukan ajang untuk dendam," jelasnya.

Waras menyatakan ajang Piala Presiden ini menjadi tonggak kebangkitann sepakbola Indonesia apabila tidak dinodai insiden.

"Bahwa sepakbola ini selain olahraga adalah hiburan buat masyarakat, apalagi dalam kondisi sepakbola Indonesia yang sedang kurang bagus saat ini, bisa merubah prestasi sepak bola bila piala Presiden ini berlangsung aman lancar tanpa insiden," jelasnya.

Dalam final minggu besok, Waras berharap warga DKI menerima kedatangan pendukung Persib. Dan untuk pendukung Persija di DKI pun bisa menerima kehadiran bobotoh dengan baik.

"Intinya semua pihak harus menjaga kondisi aman, baik teman-teman bobotoh, warga DKI dan pendukung Persija. Demi terciptanya supremasi sepakbola nasional yang berprestasi," paparnya.

‎Terakhir, Bendahara DPD PDI Perjuangan memaparkan bahwa pihak DPD PDIP Jabar juga menggelar nonton bareng final di halaman kantor DPD PDIP Jabar.

"DPD PDI Perjuangan Jabar besok juga mengadakan nonton bareng di kantor dpd bersama masyarakat sekitar," pungkasnya.