Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Operasi Polsek Gayamsari di Jalan Gajah,  Semarang, Minggu (18/10/2015) dini hari yang berjalan tertib tiba-tiba berubah riuh. Itu dipicu ketika dua sepeda motor protolan yang ditumpangi oleh lima orang remaja tanggung.

Jalan Gajah mulai dari perempatan Lotte Mart hingga ke arah MAJT sepanjang 150 meter sudah dipenuhi petugas dari Polsek Gayamsari.

Lima remaja tanggungyakni RH (16), MA (15), BM (16), MS (15) dan MS (16) yang semuanya warga Tlogosari, Gayamsari, Kota Semarang terbilang nekat.

Setelah "masuk" dalam kepungan polisi, mereka masih saja berusaha menabrakkan sepeda motornya hingga seorang anggota berpakaian preman tertabrak dibagian kaki.

Tak hanya itu, satu diantaranya turun dari motor dan memutar-mutarkan sabuk berkepala besi miliknya seolah menantang polisi yang mengepungnya, seorang lagi dibalik jaketnya tersimpan paving yang dibuang saat terkepung polisi.

Tak gentar, anggota poliisi yang sudah siaga sebelumnya langsung menyergap satu persatu remaja ini.

Saat diamankan, seorang diiantaranya melawan, bahkan mendaratkan pukulan ke wajah seorang anggota Propost Polsek Gayamsari.

Melihat rekannya dipukul oleh remaja tanggung, anggota polisi yang lain emosi dan memukul balik remaja tersebut.

Beruntung anggota Provost yang berada di lokasi segera mengamankan kelima remaja ini dari amukan anggota polisi.

Saat diperiksa, ditemukan pil koplo jenis trihex dari balik saku celana para remaja ini. Pengakuannya, ada rekannya yang baru saja menjadi korban begal tak jauh dari lokasi operasi sehingga mereka berkumpul dan memabukkan dan mempersenjatai diri untuk mencari pelaku begal yang merampas sepeda motor rekannya.

"Teman saya habis kena begal pak, jadi tadi kumpul. Minum-minum sama ngepil, rencananya mau cari begalnya," kata seorang diantaranya, RH.

"Sudah lihat ada polisi, kenapa masih berani melawan. Malah nantang, mukul dan tabrak polisi," tanya polisi kepada kelima remaja ini.

Kelimanya terdiam, tidak menjawab pertanyaan dari polisi. (M Radlis)