6 Tewas 2 Kritis Dalam Kebakaran Gunung Lawu, Ini Kronologisnya
"Minggu pukul 13.41 WIB terjadi kebakaran hutan akibat perapian atau api unggun dari pendaki gunung yang ditinggal dan belum dipadamkan," tutur Sutopo
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Enam orang tewas dan dua orang lainnya kritis dalam kebakaran hutan yang terjadi di petak 73 KPH Gunung Lawu pada Minggu (18/10/2015) siang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan pers menyampaikan, kebakaran tersebut dipicu dari api unggun yang ditinggalka pendaki.
"Minggu pukul 13.41 WIB terjadi kebakaran hutan akibat perapian atau api unggun dari pendaki gunung yang ditinggal dan belum dipadamkan," tutur Sutopo, Minggu malam.
Adapun kronologis kejadian kebakaran, sebagai berikut:
1. Pukul 08.00 WIB terlihat kepulan asap di sekitar Pos 3 Cemoro Sewu.
2. Pukul 09.30 WIB tim gabungan dari Perhutani, anggota Koramil 0804/02 Plaosan, dan masyarakat menuju TKP untuk melaksanakan pemadaman.
3. Pukul 13.40 WIB tim gabungan yang sedang menuju TKP mendapatkan informasi dari seorang pendaki bernama Mansur Salim bahwa ia telah menolong 1 orang pendaki.
Korban tepatnya antara Pos 4 dan Pos 3 atas nama Dita Kurniawan (18), seorang pelajar SMK asal Magetan.
Selain itu, ada informasi juga dari pendaki yang telah ditolong bahwa ada delapan orang korban yang masih terjebak di atas.
4. Pukul 14.00 WIB, Dita dibawa turun ke Pos 1 dan menceritakan bahwa pada Sabtu kemarin telah mendaki melalui jalur Cemoro Kandang bersama 13 orang. Namun, 11 orang temannya belum diketahui keberadaanya karena terpisah dalam perjalanan.
5. Pukul 14.20 WIB tim gabungan menemukan 1 korban atas nama Eko Nurhadi (45) asal Ngawi dalam keadaan luka bakar 50 persen (perut, tangan, dan wajah.
6. Pukul 14.30 WIB korban dievakuasi ke POS 1 pemberangkatan. Selanjutnya korban dievakuasi menuju RSUD DR Sayidiman Magetan.
7. Hingga pukul 18.00 WIB, tim gabungan TNI, Polri, Perhutani, BPBD, AGL (Anak Gunung Lawu) dibantu Masyarakat Cemoro Sewu dan Singolangu masih melaksanakan penyisiran dan evakuasi. (Nabilla Tashandra)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.