Kanal Tertimbun Lumpur di Tanjabbar Disoal
Kedalaman sebagian kurang dari dua meter, bahkan sebagian ada yang sudah hampir datar dengan permukaan tanah karena dangkal sehingga tertutup Lumpur
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Awang Azhari
TRIBUNNEWS.COM, KUALA TUNGKAL - Keberadaan kanal yang dibangun di Kelurahan Teluk Nilau Kecamatan Pengabuan terus menjadi polemik.
Bukan penolakan terhadap keberadaannya, tapi karena pekerjaan pembangunan kanal yang terkesan asal jadi.
Anggota DPRD dari Daerah Pemilihan (Dapil) Pengabuan-Senyerang, H Assek meminta kasus yang kabarnya kini sudah diusut oleh penegak hukum itu untuk dituntaskan, agar ke depan kejadian seripa tidak terulang.
"Kita minta kasus kanal ini diusut sampai tuntas. Karena pada prinsipnya kanal itu dibangun untuk kepentingan masyarakat, tapi faktanya tidak berfungsi optimal karena baru lima bulan sudah tertutup lumpur lagi. Padahal dana yang dikucurkan besar sekali," kata Assek, Minggu (25/10).
Tidak berpangku tangan atas keluhan masyarakat di sana, menurut Assek pihaknya sudah melaporkan masalah ini ke Anggota DPRD Dapil Tanjab sebagai bentuk aspirasi, agar ditindak lanjuti ke pihak-pihak berwenang di provinsi mengingat proyek itu bersumber dari APBD Provinsi.
"Kami sudah melaporkan masalah ini DPRD Provinsi, mereka menyebut segera memanggil pihak-pihak terkait," lanjut Assek via ponsel.
Pembangunan kanal yang tepatnya berada di Parit Dua, Tiga dan Empat Kelurahan Teluk Nilau ini tak henti menjadi buah bibir, tak lain akibat dari pengerjaan pembangunan yang terkesan asal jadi.
Jika ditelusuri jalur tersebut maka akan terlihat jelas bahwa kanal itu tidak terlalu sempurna.
Seperti kedalaman sebagian kurang dari dua meter, bahkan sebagian lagi ada yang sudah hampir datar dengan permukaan tanah karena dangkal sehingga tertutup lumpur.
Padahal proyek itu diharap dapat menjadi penunjang pertanian warga setempat.
Karena itu masyarakat berharap ada perbaikan seperti pendalaman agar nantinya bermanfaat, mengingat jika dilihat dari kondisi yang ada sekarang kanal yang memakan anggaran kurang lebih Rp 3 miliar untuk 13 kilometer dari APBD Provinsi Jambi tahun anggaran 2015 itu, akan segera tertutup lumpur.
"Kita lihat sekarang, baru beberapa bulan selesai dibangun sudah ada yang hampir datar dengan permukaan tertutup lumpur karena terlalu dangkal. Ini belum masuk musim hujan, kalau dah masuk musim hujan bulan 12 nanti bisa hilang kanal ini, jadi kesannya mubazir saja," kata Pimpinan Ormas Ikatan Pemuda Bersatu Tanjung Jabung Barat, Afrizal Abu Bakar di lokasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.