Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terkontaminasi Potasium, Warga Mulai Takut Gunakan Air Sungai Komering

Dikhawatirkan air sungai tersebut mengancam kesehatan ribuan warga masyarakat yang menafaatkannya.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Terkontaminasi Potasium, Warga Mulai Takut Gunakan Air Sungai Komering
SRIWIJAYA POST/SETIA BUDI
Sejumlah warga terpaksa masih menggunakan aliran sungai Komering Muaradua,OKU Selatan untuk kebutuhannya. (25/10) 

Laporan wartawan Sriwijaya Post, Setia Budi

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARADUA  -  Warga masyarakat tinggal di sepanjang bataran Sungai Komering, OKU Selatan resah dan mulai kesulitan mendapatkan air bersih.

Pasalnya, aliran sungai yang selama bertahun-tahun biasanya digunakan tempat untuk mencuci, mandi bahkan sebagian warga dipakai untuk memasak mulai terkontaminasi potasium.

Menurut salah seorang warga Muaradua, Herman (45) mengatakan, jika aliran sungai komering yang ada di belakang rumahnya sudah sangat memperihatinkan dan tidak layak untuk digunakan, baik untuk mandi maupun dipakai untuk memasak.

"Sejak musim kemarau, aliran sungai saat ini sering dimanfaatkan warga menangkap ikan dengan cara di racun jenis putas di bagian hulu sungai. Buktinya, banyak ikan yang mati dan hanyut disungai ini," katanya. Minggu (25/10/2015).

Jika dibiarkan berlarut-larut dan tidak ada sosialisasi serta sanksi tegas kepada oknum tersebut.

Dikhawatirkan air sungai tersebut mengancam kesehatan ribuan warga masyarakat yang menafaatkannya.

Berita Rekomendasi

Hal senada dikatakan, Siti Aminah (35) yang mengaku mulai khawatir terhadap kondisi air sungai komering yang kerap digunakan warga untuk MCK dan memasak.

"Sekarang kami sudah mengurangi penggunaan aliran sungai ini. Lagipula kalu mandi sore hari mata terasah pedih, tentu itu sangat berbahaya bagi kesehatan terutama anak - anak," katanya.

Kepada pemerintah ataupun pihak terkait diharapkan segera menyelidiki, sekaligus memberikan sanksi tegas terhadap warga yang mencari ikan dengan menggunakan potas atau racun dibagian hulu sungai.

"Kalau kondisinya seperti sekarang ini. Mau kemana lagi masyarakat memperoleh air bersih," tambahnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas