Laporan wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga

TRIBUNNEWS.COM,  PEKALONGAN  -  Pelajar mendominasi pelanggaran dalam berlalu lintas selama Operasi Zebra Candi di Pekalongan, 22-31 Oktober 2015.

Pegawasi swasta menempati posisi kedua dalam hal ketidakdisiplinan berkendara.

Kapolres Pekalongan, AKBP Indra Krismyadi, berujar, kegiatan Operasi Zebra Candi bakal berakhir pada November 2015.

Sejauh ini, pihaknya telah menilang ratusan pengendara, khususnya roda dua.

"Sebagian besar pengendara sepeda motor tidak menggunakan helm standar nasional Indonesia. Banyak pula kendaraan yang sudah dimodifikasi, semisal ban roda tidak standar dan knalpot diubah menjadi bersuara keras," terangnya, Sabtu (31/10/2015).

Menurut Indra, pada operasi Zebra Candi 2015, selain melakukan tindakan tegas, petugas juga memberi sosialisasi kepada pengguna jalan agar tertib berlalu lintas.

Sosialisasi dilakukan dengan cara memasang spanduk hingga mendatangi sekolah-sekolah untuk membagikan selebaran.

Ia mengatakan, melalui operasi Zebra Candi 2015, para pengguna jalan, terutama pengemudi mobil, diharapkan bisa lebih mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Mereka juga digadang menyiapkan surat-surat sah berkendara saat di jalan raya.

"Jangan ugal-ugalan. Utamakan kepentingan dan keselamatan bersama," tegas Indra.

Operas Zebra Candi di Pekalongan dimeriahkan oleh kehadiran 38 polwan berparas menarik. Bahkan, operasi juga melibatkan finalis Duta Wisata Kota Pekalongan 2014.

Kasatlantas Polres Pekalongan Kota, AKP Dwi Nugroho, menyampaikan, operasi kali ini memang dikemas lebih humanis. Para polwan bertugas mengajak pengendara supaya tertib berlalu lintas.

"Finalis Duta Wisata membagikan suvenir berupa kartu perdana bernomor cantik. Pengendara bisa mendapatkan informasi seputar lalu lintas lewat kartu tersebut," tuturnya