Ada 165 Titik Rawan Longsor di Kabupaten Bandung Barat
Kemarau panjang mengakibatkan kekeringan parah sehingga menyebabkan retakan tanah di beberapa wilayah di Bandung Barat.Ini bisa memicu tanah longsor
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Warga Kabupaten Bandung Barat diminta mewaspadai bencana tanah longsor yang bisa terjadi saat datangnya musim penghujan.
Apalagi, warga yang bertempat tinggal di dataran tinggi, lereng yang memiliki struktur tanah yang bergelombang serta bertebing bisa menjadi korban tanah longsor.
"Tiap desa memiliki titik rawan longsor. Artinya jika terdapat 165 desa berarti terdapat 165 titik rawan longsor," kata Safirun Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bandung Barat di kantornya, Selasa (3/11/2015).
Kemarau panjang mengakibatkan kekeringan yang parah sehingga menyebabkan retakan tanah di beberapa wilayah di Bandung Barat.
Rekahan tanah tersebut nantinya akan menyebabkan timbulnya potensi longsor, karena air hujan akan masuk ke dalam rekahan tanah tersebut.
"Nah rekahan tanah inilah nantinya yang dapat menyebabkan timbulnya potensi longsor. Jadi air hujan nanti masuk ke dalam rekahan tanah dan dapat menimbulkan longsor," tutur Safirun.
Selain itu, dikatakan Safirun kondisi geografis Bandung Barat yang terletak di dataran tinggi juga menjadi penyebab terjadinya rawan longsor.
"Di Bandung Barat tuh banyak rumah-rumah yang berada di lereng-lereng. Kondisi tanah seperti itu bisa menjadi penyebab longsor," ujar Safirun.
Sejauh ini untuk pencegahan dan penanggulangan bencana longsor pihak BPBD sudah melakukan upaya dengan memberikan sosialisasi kepada warga desa. Mereka membentuk Desa Tangguh Bencana dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bencana longsor.
"Dari 165 desa kita baru membentuk 45 desa tangguh bencana. Dan tahun ini kita membentuk tiga desa di tiga kecamatan," kata Safirun. (aa)