Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Merasa Anaknya Diabaikan Perusahaan, Mulyanto Lapor LBH

Feri menjalani operasi yang memakan biaya mencapai 53 juta rupiah karena mengalami patah tulang belakang dan kaki kiri yang lumpuh.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Merasa Anaknya Diabaikan Perusahaan, Mulyanto Lapor LBH
TRIBUN JOGJA/KHAERUR REZA
Mulyanto saat di LBH Yogyakarta. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNNEWS.COM, JOGJA  -  Nasib nahas dialami Feri Ferdianto (18) seorang buruh yang bekerja di proyek pembangunan sebuah mall di kawasan Ring Road Utara Yogyakarta.

Ia terjatuh saat bekerja dan harus mendapatkan perawatan serius.

Feri menjalani operasi yang memakan biaya mencapai 53 juta rupiah karena mengalami patah tulang belakang dan kaki kiri yang lumpuh.

Kejadian nahas tersebut terjadi pada Sabtu (5/8/2015) malam, Feri yang berasal dari Purwodadi Jawa Tengah terjatuh dari lantai 5 sampai lantai 3 saat bekerja lembur.

Celakanya, sang ayah Mulyanto yang hanya seorang montir bengkel tidak mampu membiayai ongkos sebesar itu, sementara perusahaan kontraktor yaitu PT Sarana Bangun Perkasa seolah lepas tangan dengan tidak membiayainya.

Di sisi lain, perusahaan tersebut juga tidak mendaftarkan Feri ke program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) BPJS Ketenagakerjaan sehingga Feri tidak bisa mengambil manfaat dari jaminan tersebut.

Berita Rekomendasi

Mulyanto pun kemudian mengadukan kesulitannya tersebut kepada LBH Yogyakarta.

"Sekarang saya yang harus menanggung biayanya, diberi jangka waktu satu tahun oleh pihak Sardjito," ujar Mulyanto di Kantor LBH Yogyakarta, Kotagede Yogyakarta Senin (9/11/2015).

Feri sendiri saat ini hanya dirawat di rumah dan hanya bisa terbaring tak berdaya, sementara dia yang seharusnya melakukan kontrol ke rumah sakit setiap minggunya juga tidak pernah melakukannya akibat tidak adanya dana.

Dia berharap perusahaan kontraktor yang mempekerjakan Feri untuk menanggung seluruh biaya pengobatan Feri yang diakuinya tidak mampu dibiayainya sendiri.

Sementara LBH Yogyakarta yang mendampingi Feri menuntut perusahaan kontarktor tersebut untuk bertanggung jawab penuh terhadap hak pekerja untuk mendapatkan manfaat yang senilai dengan manfaat JKK dari BPJS.


“PT Sarana Bangun Perkasa harus menanggung resiko untuk bertanggungjawab secara penuh , terhadap hak pekerja mendapatkan manfaat yang senilai dengan JKK dari BPJS untuk akibat kecelakaan yang dialami Feri,” ungkap Advokat LBH Yogyakarta Rizky Fatahillah.

LBH Yogyakarta juga akan mengirimkan surat somasi kepada perusahaan untuk menyelesaikan tanggung jawabnya dan apabila tidak ditanggapi maka penasehat hukum akan melakukan langkah hukum lanjutan. 

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas